Runtuh nya Hegemoni AS dan Laut China Selatan.
Hubungan yg harmonis antara tiongkok dengan Asean dalam 2 dakade belakangan ini, menunjukan mulai runtuh nya hegemoni AS di Asia tenggara, karena terjadi penurunan kepercayaan terhadap AS, hal ini membuat washington sangat cemas dan segera menyusun kekuatan koalisinya untuk menekan dan mengertak Tiongkok dengan sengaja melakukan latihan militer secara besar2an diindo pasifik dengan melibatkan beberapa negara koalisi nya.
Oleh : Chandra Suwono.
Pengamat Sosial dan Budaya
China - Asean defence minister informal meeting bersama menteri pertahanan tiongkok Wei Feng He secara virtual pada selasa 15 juni 2021 mengbuahkan beberapa hasil antara lain terkait penyelesaian sengketa Laut china selatan dengan melakukan kerja sama dibidang pertahanan.
Menteri pertahanan RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa forum Think Tank strategis China - Asean,terkait pertukaran perwira muda china-Asean dan latihan maritim China -Asean adalah kerja sama yg telah menghasilkan manfaat bagi langkah2 pembangunan kepercayaan dan peningkatan kapasitas dan kemampuan china- Asean dibidang pertahanan.
Asean juga merupakan blok perdagangan terbesar dengan tiongkok sepanjang tahun 2020,dengan volume perdagangan mencapai 4,74 Triliun RMB atau setara dengan Usd 714 miliar,negara2 kawasanpun secara aktif berpartisipasi dan mengambil keuntungan dari Belt Road Initiative (BRI) yg diusulkan tiongkok, selain itu, Tiongkok telah menawarkan bantuan pasokan vaksin Covid-19 secara tepat waktu kenegara Asean.
Seluruh negara yg tergabung dalam Asean memiliki hubungan yg berimbang dengan tiongkok, serta dengan dicetuskan nya CHINA ASEAN FREE TRADE AREA(CAFTA) yg merupakan perjanjian multilateral yg bertujuan untuk kawasan perdagangan bebas antara negara2 Asean dengan tiongkok terbentuk setelah penandatanganan perjanjian pada Tahun 2007 diphilipina,dan ini akan berdampak positif pada hubungan dagang yg saling menguntungkan dan berimbang antara tiongkok dengan negara2 Asean.
Sengketa Laut china selatan antara Tiongkok dengan negara2 Asean, pada dasarnya dapat diselesaikan diregional Asean bersama tiongkok, klaim kepemilikan yg tumpah tindih disebabkan klaim tiongkok berdasarkan sejarah, karena sejak dinasti Song berkuasa 960-1268 diketemukan bekas2 kehidupan dimasa itu,dan saat ini dinamai 9 garis terputus putus, sedangkan negara Asean klaim berdasarkan hasil UNCLOS yaitu ZON EKONOMI EKSKLUSIF(ZEE) 200mil dari bibir laut.
Laut China Selatan adalah bagian dari samudera pasifik, yang membentang dari selat karimata dan selat malaka hingga selat Taiwan yg memisahkan Taiwan dengan daratan tiongkok, dengan luas 3,5 Juta kilometer persegi,laut yg memiliki potensi strategis yg besar karena sepertiga kapal didunia melintasinya.
Disamping itu tersimpan cadangan minyak,gas bumi, serta kekayaan akan hasil laut yg melimpah,dan sesuai dengan hasil dialog antara menteri pertahanan tiongkok Wei Feng He dan menteri luar negeri wang yi dalam pertemuan dengan seluruh menteri luar negeri dari negara Asean dikota chong Qing(Tiongkok Barat daya)pada bulan juni tahun ini, disepakati untuk pemberdayaan laut china Selatan dengan memberikan keuntungan yg berimbang diantara tiongkok dan Asean disamping kerja sama dalam pertahanan.
Hubungan yg harmonis antara tiongkok dengan Asean dalam 2 dakade belakangan ini, menunjukan mulai runtuh nya hegemoni AS di Asia tenggara, karena terjadi penurunan kepercayaan terhadap AS, hal ini membuat washington sangat cemas dan segera menyusun kekuatan koalisinya untuk menekan dan mengertak Tiongkok dengan sengaja melakukan latihan militer secara besar2an diindo pasifik dengan melibatkan beberapa negara koalisi nya.
Hal ini juga memaksa wakil presiden AS Kamala Harris,dengan keras mengikuti menteri luar negeri Anthony Blinken dan sekretaris Lloyd Austin untuk mengunjungi negara2 di Asia tenggara dan mengajak kerja sama untuk bidang pertahanan khusus dilaut china selatan dengan melakukan latihan bersama dengan Army AS, bersamaan dengan latihan dalam skala besar yg dilaksanakan tgl 3 agustus hingga 16 Agustus 2021.
Interaksi dan reaksi yg ditunjukkan oleh AS ini, justru menggambarkan kegelisahan AS akan semakin kuatnya pengaruh Tiongkok diregional Asean,serta semakin terkikis pengaruh dan hegemoni nya dan akan mempercepat runtuhnya hegemoni AS, karena interaksi dan reaksi yg hanya memberikan keuntungan sepihak dengan meninabobokan negara2 regional maupun negara koalisi dan akan jatuh kedalam perangkap nya,ini hanya taktik diplomatik"lip service"kemungkinan gagal memenuhi harapan Washington.
The End