Masa Tenang Makin Tegang, Dharma-Kun Bisa Jadi Penentu Kemenangan Pram-Rano atau RK-Suswono
KEBERADAAN Dharma-Kun tetap menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi hasil akhir Pilkada, baik untuk Pram-Rano maupun RIDO
Oleh : Sugiyanto (SGY)
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (HASRAT)
Tulisan ini merupakan kali keenam saya membahas Pilkada Jakarta dengan posisi netral, tanpa keberpihakan kepada calon mana pun. Artikel ini mengulas topik "Masa Tenang Makin Tegang, Dharma-Kun Bisa Jadi Penentu Kemenangan Pram-Rano atau RK-Suswono,” dengan tujuan memberikan gambaran tentang pentingnya keberadaan pasangan Dharma-Kun dalam menentukan peluang kemenangan para calon lainnya.
Hari ini, Minggu, 24 November 2024, adalah hari pertama masa tenang menjelang Pilkada Jakarta yang akan digelar pada 27 November 2024. Persaingan dalam Pilkada Jakarta semakin ketat dan tegang, terutama antara pasangan nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Rano), serta pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO).
Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana (Dharma-Kun), yang maju melalui jalur independen, tampak sulit bersaing dengan dua pasangan dari partai politik besar. Namun, keberadaan Dharma-Kun tetap menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi hasil akhir Pilkada, baik untuk Pram-Rano maupun RIDO.
Persaingan Ketat dan Potensi Dua Putaran
Hasil survei dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa persaingan ketat terjadi antara pasangan nomor urut 1 dan nomor urut 3. Mayoritas survei mengindikasikan bahwa tidak ada pasangan calon yang mampu menembus angka 51% secara konsisten. Hasil dari mayoritas lembaga survei masih mengarah pada kemungkinan besar Pilkada Jakarta berlangsung dalam dua putaran.
Nampaknya, beberapa hari terakhir dan 1-2 hari ke depan, masing-masing calon, khususnya pasangan nomor urut 1 dan 3, terus bergerak agresif. Dukungan dari berbagai tokoh besar, termasuk tokoh nasional, terus mengalir untuk mendukung kemenangan dalam satu putaran Pilkada Jakarta.
Dukungan signifikan terlihat datang dari mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dan Fauzi Bowo (Foke), untuk pasangan Pram-Rano. Begitu pula dukungan dari mantan Gubernur Jakarta sekaligus Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), yang menguatkan posisi pasangan ini.
Dalam konteks ini, keberadaan pasangan Dharma-Kun menjadi sangat vital. Jika elektabilitas Dharma-Kun tetap rendah di angka 1-3%, peluang untuk memenangkan Pilkada dalam satu putaran akan terbuka lebar bagi RIDO atau Pram-Rano. Sementara itu, merujuk hasil dari beberapa lembaga survei, elektabilitas Dharma-Kun saat ini berada di kisaran 3-6 persen, dengan margin of error sebesar 1-3 persen.
Namun, jika dalam tiga hari tersisa pasangan Dharma-Kun berhasil memaksimalkan kerja tim kampanye dan jaringan relawannya, elektabilitas mereka mungkin dapat meningkat hingga 10-12%. Potensi ini akan mengurangi perolehan suara RIDO dan Pram-Rano, sehingga hampir pasti Pilkada Jakarta berlangsung dalam dua putaran.
Peran Strategis Dharma-Kun
Meskipun pasangan Dharma-Kun tidak lolos ke putaran kedua, peran mereka tetap signifikan. Jika Dharma-Kun meraih suara 6-12% pada putaran pertama, dukungan mereka di putaran kedua akan menjadi kunci kemenangan bagi Pram-Rano atau RIDO. Dengan kata lain, pasangan nomor urut 2 memiliki kekuatan untuk memengaruhi peta politik Jakarta, bahkan dalam posisi yang tampaknya tidak dominan.
Keberadaan pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana tetap menjadi faktor penentu dalam Pilkada Jakarta 2024. Baik secara langsung dalam menentukan berlangsungnya dua putaran, maupun secara tidak langsung melalui dukungan pada putaran kedua, Dharma-Kun berpotensi menjadi pusat perhatian yang krusial bagi strategi kemenangan pasangan lain.