Dugaan Pelecehan Seksual Istri Fredy Sambo, Komnas HAM Sebut Bharada E Dan Ricky Tak Melihat
Jakarta, Dekannews - Dugaan pelecehan seksual atau ancaman pelecehan yang dialami Putri Candrawathi, istri mantan Kadiv Propam Ferdy Irjen Sambo masih sumir.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan, dari tujuh ajudan dan asisten rumah tangga yang diperiksa, dua orang mendengar teriakan dari nyonya rumah tersebut, tapi tidak melihat. Keduanya adalah Bripka Ricky dan Bharada E.
"Dugaan pelecehan misalaya. Itu kan Ricky dan Bharada E tidak menyaksikan. Dia hanya mendengar teriakan dari ibu itu. Tidak tau kenapa teriakan terjadi. Berarti saksi hidup yang ada tinggal Ibu Putri," jelas Taufan di kantor Komnas HAM, Rabu (3/8).
Oleh sebab itu Taufan mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan adanya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J seperti yang diungkapkan pihak kepolisian. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lainnya.
"Jadi kita tidak bisa mengkroscek itu sampai nanti kita menemukan berbagai bahan-bahan lain misalnya digital forensik komunikasi di antara mereka. Tapi sementara dari keterangan yang ada sekarang kita belum bisa menyimpulkan apa sebetulnya peristiwa yang terjadi. Itu problem yang paling krusial," sambungnya.
Diketahui, Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli 2022, sekira pukul 17.00 WIB.
Polri menyebut Brigadir J disebut-sebut merupakan sopir istri Ferdy Sambo, sedangkan Bharada E merupakan ajudan Ferdy Sambo.
Berdasarkan keterangan Polri, baku tembak antara dua anggota kepolisian tersebut diduga berawal dari adanya pelecehan serta penodongan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo. Namun tewasnya Brigadir sarat akan kejanggalan dan banyak dipertanyakan publik. (Zat)