Tarif Transjakarta Diminta Digratiskan Imbas Kemacetan Makin Parah

Forum Jakarta Kita menggelar diskusi dengan tema "Tarif Bus Transjakarta Gratis, Emang Bisa" di Kopi Timur, Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis (9/3) pukul 14.00 WIB. (Ist)

Jakarta, Dekannews - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi mengusulkan agar Pemprov DKI Jakarta menggratiskan bus Transjakarta di seluruh koridor untuk menekan kemacetan lalu lintas yang kembali parah akhir-akhir ini. Saat ini pelanggan bus Transjakarta dibebankan Rp3.500 untuk setiap perjalanan.

Adi mengatakan, dengan postur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) hampir Rp 84 triliun pada tahun 2023, DKI Jakarta dirasa mampu menanggung biaya transportasi umum untuk masyarakat.

Usulan ini disampaikan karena berkaca pada pelayanan masyarakat lainnya yang sudah digratiskan Pemprov DKI, seperti kesehatan dan pendidikan.

"Penggratisan naik Transjakarta akan mendorong mobilitas masyarakat dari angkutan pribadi ke angkutan umum, karena dari segi finansial sangat menguntungkan masyarakat," kata Adi kepada wartawan, Kamis (2/3).

Diketahui, selama ini operasional angkutan umum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta memang mengandalkan dana subsidi atau public service obligation (PSO) sekitar Rp 4,5 triliun pada 2023. Duit sebanyak itu untuk subsidi tiket Transjakarta sekitar Rp3,5 triliun, MRT Jakarta Rp650 miliar dan LRT Jakarta Rp350 miliar.

Untuk mengupas lebih jauh masalah tersebut, Forum Jakarta Kita menggelar diskusi dengan tema "Tarif Bus Transjakarta Gratis, Emang Bisa" di Kopi Timur, Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis (9/3) pukul 14.00 WIB.

Diskusi ini dipandu wartawan Kantor Berita Politik RMOL Ahmad Alfian menghadirkan narasumber pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan dan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Adi Kurnia Setiadi. (Zat)