Tanah Kampung Akuarium yang Dibawa Anies ke IKN Menuai Kritik, Pengamat : Mengapa Bukan Tanah Kasus Korupsi Munjul?

Saat Gubernur Anies Memberikan Tanah Kepada Presidenn Jokowi di lokasi titik nol IKN (ist)

Jakarta,Dekannews-Tindakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membawa tanah dari Kampung Akuarium ke Ibukota Negara Nusantara (IKN), terus menuai polemik.

Kepada media Rabu (16/3), pengamat kebijakan publik Sugiyanto menilai hal ini dapat menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat Jakarta.

“Mengapa Anies tidak mengambil tanah dari Jakarta Internasional Stadium (JIS) di Tanjung Priok. Atau Anies membawa tanah dan air dari Setu Babakan yang merepresentasikan Jakarta sebagai simbol tanah Betawi. Pastinya warga Tanjung Priok dan Setu Babakan juga akan bangga,” kata Sugiyanto

Pria yang akarab di sapa SGY ini mengatakan, membawa tanah dari Kampung Akuarium sebagai simbol untuk tujuan agar pembangunan IKN tidak memarjinalkan rakyat kecil memang baik. Namun simbol pemberantasan korupsi juga sangat penting, sehingga tanah dimana terjadi kasus korupsi Munjul juga bisa dijadikan simbol pemberantasan korupsi,” ujar SGY

Pria berkaca mata ini menegaskan tindakan Gubernur Anies membawa tanah dari Kampung Akuarium ke IKN dinilainya kurang tepat dan menimbulkan polemik. 

Menurut SGY seharusnya Anies membawa tanah dan air dari Monumen Nasional (Monas) lantaran merupakan tempat yang netral yang juga merupakan simbol Kota Jakarta.  

Masih kata SGY, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta harus memangil Gubernur Anies. Hal ini penting untuk mempertanyakan alasan yang sesungguhnya mengapa Anies memilih tanah dari Kampung Akuarium bukan tanah dari JIS di Tanjung Priok atau tanah di Ancol yang akan dijadikan sirkuit Formula E, atau Setu Babakan, termasuk mengapa tidak mengambil tanah dari Monas di Jakarta Pusat. 

"Kenapa harus tanah dari kampung Akuarium, sehingga menimbukan persepsi dimasyarakat bahwa Gubernur Anies menyindir Presiden Jokowi secara halus. Lagipula saat ini Kampung Akuarium masih dianggap menjadi polemik dan perdebatan di kalangan masyarakat. Hal ini juga penting dipertanyakan oleh DPRD Jakarta kepada Anies,” tandas SGY.

Sebelumnya melalui akun facebooknya, Anies menyatakan tanah dari Kampung Akuarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini, hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan.

Menanggapi hal itu SGY menegaskan, pembangunan di Jakartapun hingga saat ini masih banyak yang memarjinalkan rakyat kecil, dan butuh perhatian dari Gubernur Anies. (tfk)