Serahkan 8 Heli Baru, Prabowo: Rakyat Indonesia Bangga dengan TNI AU

Penyerahan helikopter secara simbolis oleh Prabowo Subianto

Dekannews, Bogor - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap rasa bangga dan apresiasinya kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Udara (TNI AU) atas pengabdian serta dedikasi mereka dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya saat menyerahkan 8 unit Helikopter H225M untuk TNI AU yang digelar di Lanud Atang Sendjaja (Ats), Bogor, Jumat (1/12).

"Saya merasa bangga berada di tengah-tengah saudara-saudara sekalian, khususnya di Lanud Atang Sendjaja sebagai perwakilan dari seluruh TNI Angkatan Udara. Yakinlah seluruh rakyat Indonesia bangga dengan TNI AU, bangga dengan prajurit-prajurit udara," ungkap Prabowo.

"Mereka (rakyat) paham dan mereka mengerti saudara-saudara memberi yang terbaik. Saudara-saudara mempertaruhkan nyawa saudara untuk republik kita, untuk rakyat kita. Saya atas nama pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih atas disiplin kalian, atas dedikasi kalian, atas semangat kalian, atas keikhlasan kalian," sambungnya.

Selaras dengan pengabdian para prajurit, Prabowo kemudian berkomitmen untuk terus memberi alutsista dan beragam fasilitas yang terbaik bagi para prajurit TNI, tidak terkecuali TNI AU, agar mereka dapat menjadi prajurit yang andal serta profesional.

"Saya beserta seluruh jajaran Kementerian Pertahanan akan berjuang keras untuk memperbaiki kondisi, kualitas hidup saudara-saudara, memperbaiki pelayanan yang saudara butuhkan, mencari peralatan yang terbaik, pemeliharaan yang terbaik sehingga kita akan benar-benar memiliki TNI AU yang andal," jelasnya.

Keberadaan TNI AU yang andal dan unggul, kata Prabowo, menjadi penting lantaran mereka menjadi salah satu instrumen pertahanan yang harus selalu menjaga kedaulatan negara dari berbagai bentuk ancaman.

Meski demikian, beragam pembangunan postur pertahanan yang selama ini dilakukan, ditegaskan Prabowo, bukan untuk mengancam siapa pun, sejatinya hanya untuk memperkokoh pertahanan Indonesia. Pasalnya, sejarah mengajarkan, negara yang tidak memiliki pertahanan yang kuat akan mudah diintimidasi atau diserang oleh negara lain.

"Kita harus punya angkatan udara yang andal dan unggul. Itu harus menjadi tekad kita bersama, bukan kita mau gagah-gagahan, bukan kita mau mengancam siapa pun. Kita ingin damai, tapi tetap merdeka. Kita ingin damai, tapi kita ingin tetap berdaulat dan kita tahu kalau kita ingin damai kita harus siap untuk perang. Itu adalah hukum sejarah," jelasnya. (tfk)