SER-GUB ASBAK

Ilustrasi Asbak Rokok-(Foto-Int)

Smoker tetep ngeroko, with or without asbak. Lagi Covid-19 kok ngurusin asbak. Alhasil dapet predikat baru: Wan Asbak. Jakarta dengan per-capita infections tinggi mestinya fokus menghancurkan pandemic. Segala macam aturan, they're "there to be broken". 

Oleh : Zeng Wei Jian
Aktivis Tionghoa

Seremoni Panen padi di sawah orang lain. Jakarta diserbu Covid-19. Varian Delta. Fase Amat Genting. Pasca Lebaran. Ngga ada antisipasi. Grabak-grubuk pencitraan. 

Aktifis Sugiyanto Emik mengatakan, "Anies Baswedan jangan bikin policy pro-kontra. Rakyat lagi susah." 

Seruan Gubernur Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pembinaan Kawasan Dilarang Merokok dirilis. Pengelola Gedung dilarang menyediakan asbak. Dasyat. Merokok & Penyebaran Covid-19 dikaitkan. Asbak aja diurus, apalagi warganya. Betul?

Semakin banyak aturan. Preekkk. Life is more and more constrained by rules. Sergub Asbak sifatnya normatif useless. Frankly anti-smoker. Provide little value. Perang lawan pabrik roko, petani tembakau, sopir yang menunggu, dan iklan roko. 

Banyak politisi banci. Pemimpin Katro. Anti roko tapi ngga berani tutup industri tembakau. User jadi target penderitaan. Anti macet & takut sama pabrik mobil. Konsumen lagi jadi obyek derita. 

Aturan seharusnya dirilis berdasarkan evidence for its benefit. Bukan cuma nyenengin Koalisi Smoke Free. Pesannya harus klir. Warga Ngga cuma 'get the messege'. Seperti kata David Spiegelhalter to The Guardian, "So the greatest number of people can understand it, trust it, and then decide for themselves.” 

People don’t need more rules. They need more information about the danger of smoking. 

Smoker tetep ngeroko, with or without asbak. Lagi Covid-19 kok ngurusin asbak. Alhasil dapet predikat baru: Wan Asbak. Jakarta dengan per-capita infections tinggi mestinya fokus menghancurkan pandemic. Segala macam aturan, they're "there to be broken". 

Anies Baswedan selalu dituduh lebi fokus nyapres. Daripada urus ibukota. Kasihan. Sebaiknya tiru Menko Erlangga yang ngomong, "Ojo Takok, Ojo mikir sik, nyambet gawe sik." 

Tapi manusia butuh norma aturan. Supaya hidup lebi hidup. To improve the 'Ease of Living'. Catur dan Sepak Bola tanpa aturan hanya menjadi formless and meaningless activities. Indeed, a game with no rules is no game at all. 

THE END