Sarasehan KPMI, PAM Jaya Dukung Swasembada Air Dalam Asta Cita Presiden RI

Jakarta, Dekannews - Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengajak semua pihak untuk menjaga ketersediaan suplai air baku, termasuk melalui konservasi lingkungan.
Hal itu dikatakan Arief Nasrudin, saat berbicara pada Sarasehan Lingkungan Dalam Rangka Hari Air Sedunia bertajuk "Konservasi Alam dan Mitigasi Krisis Air Bersih/Minum", di Aula KI Hajar Dewantara, Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (22/3) sore.
"Kami mendapatkan mandat untuk merealisasikan cakupan layanan air bersih 100 persen di Jakarta pada tahun 2030. Untuk itu, kelestarian sumber-sumber air perlu dijaga," ucapnya.
Apalagi kata Arief, salah satu dari 8 misi Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto adalah Swasembada Pangan, Energi, Air, Ekonomi Kreatif, Ekonomi Hijau, dan Ekonomi Biru".
"Pada masa pemerintahan Pak Prabowo, air juga menjadi salah satu dari 17 program prioritas yakni, swasembada pangan, energi, dan air," paparnya.
pria yang akrab disapa SGY ini, salah satu aspek penting dalam konservasi adalah pengelolaan sumber daya air, yang menjadi kebutuhan dasar bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Oleh sebab itu dia berharap PAM Jaya sebagai regulator harus mampu menjaga serta menyediakan air bersih yang berkualitas serta layak untuk digunakan.
"Air bersih merupakan elemen vital yang harus dijaga ketersediaannya untuk keperluan konsumsi, sanitasi, dan berbagai aktivitas lainnya," ucap SGY.
Selain menyediakan air bersih, lanjut SGY, distribusi air bersih yang dilakukan PAM Jaya diharapkan tidak hanya mencakup wilayah tertentu, tetapi dapat diakses oleh semua lapisan sosial.
Di tempat yang sama Pemerhati Jakarta Sugiyanto, menyampaikan bahwa salah satu aspek penting dalam konservasi adalah pengelolaan sumber daya air, yang menjadi kebutuhan dasar bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Oleh sebab itu SGY mengingatkan, PAM Jaya sebagai BUMD yang membidangi air bersih untuk menjaga ketersediaan air minum yang layak dikonsumsi bagi masyarakat Jakarta.
Selan itu menurut dia, PAM Jaya harus bisa memastikan kepada masyarakat bahwa distribusi air bersih tidak hanya mencakup wilayah tertentu, tetapi dapat diakses oleh semua lapisan sosial.
Adapun terkait pengawasan masyarakat, SGY menambahkan, dapat dilakukan melalui partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, pemantauan fasilitas air bersih, dan pengawasan terhadap kualitas air yang disalurkan.
"Dengan pengawasan ini, potensi penyalahgunaan dalam pengelolaan air bersih dapat diminimalisir. Selain itu, masyarakat juga berperan memberikan informasi mengenai gangguan atau keluhan terkait pelayanan air bersih yang mereka alami, agar pemerintah dan perusahaan penyedia air dapat segera menanganinya," terangnya.
Untuk diketahui, sarasehan ini menghadirkan narasumber berkompeten yakni, Direktur PAM Jaya, Arief Nasrudin; Pengamat Perkotaan, Nirwono Joga; Pemerhati Jakarta, Sugiyanto; Direktur Institut Hijau Indonesia, Slamet Daroini; dan Penggiat Lingkungan, Reiza Patters.
Sarasehan lingkungan ini diikuti oleh 110 ekskul Sispala SMA, SMK dan Madrasah Aliyah Negeri, serta komunitas tujuh Mapala di Jakarta dan 20 senior penggiat Alam Bebas sekaligus para Alumni Sispala se-Jakarta. (Zat).