Presiden Jokowi Optimis Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung Rampung Pada April 2023

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung progres pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT)

Jakarta, Dekannews - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung progres pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta, Selasa (24/01/2023). Tiba di area inlet sekitar pukul 09.10 WIB, Presiden langsung melihat pemaparan proyek sodetan tersebut.

Sodetan Kali Ciliwung merupakan satu kesatuan dengan Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, serta sistem kanal banjir lainnya. Pembangunan sodetan ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh pemerintah untuk mengendalikan banjir di wilayah DKI Jakarta.

“Sebenarnya ini proyek lanjutan yang dulu pernah berjalan di 2013 sampai dengan 2016, kemudian berhenti karena masalah pembebasan lahan,” ujar Manajer Proyek Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), Farida Maharani.

Menurut Farida, saat ini progres pembangunan sodetan tersebut sudah mencapai 77 persen. Presiden Joko Widodo sendiri optimistis bahwa proyek sodetan tersebut bisa rampung dan beroperasi pada April 2023.

Presiden Jokowi melakukan peninjauan di tiga titik, yakni inlet Kali Ciliwung di Jalan Otista, titik pertemuan (arriving shaft) di Jalan Otista III, dan titik outlet di Kanal Banjir Timur (KBT). Total panjang terowongan sodetan Kali Ciliwung menuju KBT ini mencapai 1,2 kilometer dan saat ditinjau tengah dilakukan pengerjaan dari inlet menuju arriving shaft sepanjang 590 meter.

“Pengerjaan dari inlet ke arriving shaft itu 590 meter dan ini termasuk yang terpanjang di dunia,” lanjut Farida.

Sodetan Kali Ciliwung memiliki dua terowongan dengan diameter masing-masing 3,5 meter. Kehadiran sodetan tersebut akan mengurangi debit air hingga 33 meter kubik per detik pada saat status banjir siaga empat dan 63 meter kubik per detik pada saat status banjir siaga satu.

Dalam kesempatan terpisah, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan bahwa penanganan banjir di Jakarta akan dilakukan menyeluruh, termasuk normalisasi sungai lainnya. Semuanya akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kajian dari berbagai aspek.

“Kita bertahap, kalau Kali Angke kan sudah beberapa tahun yang lalu sekitar 2007 sampai 2010 sudah dinormalisasi. Berikutnya tinggal sekarang normalisasi Kali Ciliwung, tentunya bertahap ya tidak sekaligus, termasuk waktu, beban sosial, dan tahap berikutnya yang sedang dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air adalah yang kemarin kita lihat tanggul pantai, kira-kira itu,” jelas Heru. RED