Omon-Omon VS Kejujuran dan Dugaan Kepala Batu Yang Enggan Segera Mengakui Kekalahan Pilpres 2024

Hasil Real Count KPU Pilpres 2024-Anies Baswedan dan Prabowo Subianto-Foto Dari Web KPU/IST/INT

Namun, terlihat aneh dan mencolok bagi publik, mengingat Anies yang dikenal sangat paham prinsip demokrasi modern, namun belum juga segera mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atau mengakui kekalahan.

Oleh  : Sugiyanto (SGY)-Emik
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat)

 

Publik merasa keahlian penata kata dan retorika politik Calon Presiden atau Capres Anies Baswedan tidak lagi efektif memengaruhi opini masyarakat. Fakta menunjukkan bahwa Anies kemungkinan akan kalah dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, dan saat ini hanya tinggal menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 

Publik mungkin hanya menganggap retorika Anies selama ini sebagai omong kosong atau "omon-omon" setelah istilah tersebut muncul dari jawaban Capres Prabowo Subianto dalam debat Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Sementara itu, sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap bahwa Prabowo berbicara dengan kejujuran yang berasal dari hatinya yang tulus.

 

Berdasarkan hasil quick count dari berbagai lembaga survei, terungkap bahwa Prabowo Subianto unggul dalam Pilpres 2024. Meskipun Prabowo sering diserang oleh Anies terkait persoalan etik dan lainnya. Dalam debat Pilpres 2024, Prabowo pernah "Di-Knockout" oleh Anies dengan penilaian kinerja Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemham RI), atau Menteri Pertahanan atau Menham Prabowo yang  hanya diberi angka 1,1 atau 11 dari 100.

 

Akan tetapi, dalam hasil hitung cepat atau quick count, Capres Anies hanya memperoleh dukungan suara sekitar 20-25%, mengalami kekalahan telak dari Capres Prabowo yang meraih suara sekitar 55-60%. Prabowo telah mengumumkan hasil kemenangannya pada Rabu malam (14-02-24) setelah pencoblosan.

 

Beberapa hari setelah Pemilihan Umum (Pemilu) dan/atau Pilpres 2024, proses hitung cepat Quik Count sudah selesai. Saat ini, KPU tengah melanjutkan dengan real count. Pada hari ini, Minggu (18-02-24) pukul 9:01 WIB, (Versi: 17 Feb 2024 19:30:11 Progress: 548354 dari 823236 TPS (66.61%), dan hasilnya tetap menunjukkan kekalahan Anies. Artinya, hasil real count KPU sejalan dengan quick count dari banyak lembaga survei, menghilangkan keraguan terhadap hasil Pilpres 2024.

 

Sebagai gambaran, hasil real count KPU untuk Pilpres 2024 adalah sebagai berikut: Pasangan nomor urut 1, H. ANIES RASYID BASWEDAN, Ph.D. - Dr. (H.C.) H. A. MUHAIMIN ISKANDAR, memperoleh suara 21,013,738 (24.48%). Sedangkan pasangan nomor urut 2, H. PRABOWO SUBIANTO - GIBRAN RAKABUMING RAKA, meraih suara 49,747,461 (57.95%). Pasangan nomor urut 3, H. GANJAR PRANOWO, S.H., M.I.P. - Prof. Dr. H. M. MAHFUD MD, hanya memperoleh suara 15,084,928 (17.57%).

 

Atas hal ini, banyak pemimpin negara di dunia telah mengucapkan selamat kepada Capres Prabowo Subianto atas kemenangannya dalam Pilpres 2024, yang diumumkan berdasarkan hasil Quick Count. Ucapan selamat tersebut termasuk dari Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe. Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyampaikan ucapan selamat.

 

Dalam konteks ini, mungkin publik akan dapat memahami jika Anies belum mengakui kekalahan dalam Pilpres 2024 dari Prabowo Subianto karena masih menunggu hasil hitungan final atau resmi dari KPU. Namun, terlihat aneh dan mencolok bagi publik, mengingat Anies yang dikenal sangat paham prinsip demokrasi modern, namun belum juga segera mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atau mengakui kekalahan. Lebih jauh, perbedaan angka antara kekalahan Anies dan kemenangan Prabowo sangat kontras, mencapai selisih sekitar 33 persen (58%-25%).

 

Memperhatikan uraian di atas, agar publik tidak menduga adanya kemungkinan Anies Baswedan sebagai sosok keras kepala (kepala batu), atau tidak mau berkompromi, sebaiknya ia segera bersikap bijak terhadap proses pemilu, terutama dalam menghadapi hasil hitungan cepat Quick Count. Ucapan selamat kepada Prabowo Subianto dari beberapa pemimpin dunia dapat menjadi pedoman dalam menentukan sikap politik seseorang seperti Anies Rasyid Baswedan. 

 

Jika Anies bersikap bijak, itu akan mencerminkan kepemimpinan yang menghargai prinsip politik dan memahami prinsip demokrasi modern, termasuk merasionalisasi anggapan bahwa hasil Pilpres 2024 bersifat curang. Selain itu, Anies juga akan dihormati dan dianggap sebagai "Pria Sejati" karena kesatria atau gentleman yang mau mengakui kekalahan berdasarkan Quick Count. Dalam kontek ini, Pandangan dari kubu Anies tentang Pilpres curamg menjadi sangat tidak relevan jika diukur dari selisih hasil perolehan suara yang mencapai sekitar 33 persen yang sangat kontras itu.

 

The End.