Mau Apa Lagi? Hasil Quick Count PRC Capres Anies Tumbang Di Jakarta, Muncul Pertayaan Intelektualitas dan Kematangan Demokrasi?

Foto: Int

MAU APA LAGI? Di Jakarta, Anies Tumbang, meskipun sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 dan Jakarta dianggap sebagai basis suara. Menurut quick count dari Politika Research and Consulting (PRC), data per 100 persen pada pukul 17.30 WIB, Kamis (15/2), Anies-Cak Imin kalah. 

Data hasil Quick Count PRC menunjukan Anies -Cak Imin hanya meraih 41,28 persen. Sementara itu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan 42,23 persen, sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya mendapat 16,49 persen suara.

Dalam kontek ini,  perbedaan angka kekalahan dalam Quick Count nasional terlihat juga sangat kontras, sehingga mungkin tak penting lagi berdebat ini dan itu. Mengakui kekalahan dengan cepat merupakan sikap pria, “Sejati atau Gentleman,” dan dapat membantu meredakan ketegangan dan menyatukan kembali masyarakat.

Dari banyak lemba survei, hasil Quick Count menunjukkan Anies hanya memperoleh sekitar 20-25 persen suara, sedangkan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo sekitar 15-20 persen suara. Pemenang Pilpres 2024 adalah Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dengan hasil sekitar 55-60 persen suara.

Namun sampai saat ini, belum ada ucapan selamat kemenangan dari Anies Baswedan kepada Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai intelektualitas Anies, termasuk kematangannya dalam memahami cara menghitung demokrasi modern dengan Quick Count.

Intelektualitas adalah kemampuan berpikir, menalar, dan memecahkan masalah secara logis dan sistematis. Anies Baswedan, yang terkenal sebagai akademisi handal, telah meraih kesuksesan dalam berbagai bidang, termasuk memenangkan jabatan Gubernur DKI Jakarta dengan mengalahkan Gubernur Legendaris Kontroversial, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Publik yakin bahwa Anies memiliki semua kemampuan intelektualitas ini.

Selain itu, Anies, sebagai Capres nomor urut 1, dikenal sebagai akademisi handal dan ahli menata kata-kata. Namun, meskipun mahir memikat publik, Anies perlu menghadapi ujian terkait intelektualitasnya dalam menerima kekalahan di Pemilihan Presiden 2024 yang dipublikasi berdasarkan hasil Quick Count. 

Perlu dicatat bahwa metode perhitungan cepat Pilpres melibatkan tiga cara, termasuk exit poll, Quick Count, dan Hitung Cepat Real Count. Hitung cepat Quick Count diakui sebagai metode cepat dan akurat, sehingga penting bagi Anies untuk mengakui hasil tersebut dengan cepat. Hal ini dapat membantu menyatukan masyarakat demi bersama-sama berkontribusi menajukan Indonesia.

Berdasarkan pengalaman, Quick Count cenderung mirip dengan Real Count, memperkuat keyakinan bahwa ini adalah metode hitung cepat yang dapat dipercaya. Sebagian besar negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, menggunakan Quick Count dalam pemilihan presiden.

Mengacu pada situasi ini, pernyataan kemenangan Prabowo berdasarkan Quick Count adalah hal umum di dunia internasional. Oleh karena itu, sebaiknya diikuti dengan ucapan selamat dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Pilpres telah usai, mari kita tunggu hasil Real Count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan damai dan suka-cita.

Saatnya bersatu kembali, bergandengan tangan untuk memajukan Indonesia Raya. Banyak Pekerjaan Rumah (PR) besar bangsa ini yang harus dituntaskan, yakni Indonesia Maju dan Rakyat Adil Makmur serta Sejahtera.

Akhirnya, saya, Sugiyanto (SGY)-Emik, menyampaikan dengan penuh syukur, "Selamat atas kemenangan berdasarkan Quick Count kepada Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Raka Buming Raka." Semoga amanah dan sukses menjalankan Visi-Misi serta Program Kerja Capres-Cawapres. Aamiin, Aamiin, Aamiin, Ya Raball Alamin.

Jakarta, 16 Februari 2024,
Wassalam,

Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Harat)