Keadilan Kodrat Alam Menyertai Prabowo, Membawa Kemenangan Dalam Pilpres 2024 Melawan Anies dan Ganjar

Foto; Instagram/@titieksoeharto

PEMILIHAN Presiden (Pilpres) 2024 telah berakhir, dan hasil quick count setelah pencoblosan pada Rabu (14-02-24) menunjukkan bahwa Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul. 

Perolehan suara Prabowo-Gibran sekitar 55-60 persen, berdasarkan rilis dari berbagai lembaga survei. Sementara itu, pasangan Capres Anies Baswedan-Cak Imin mendapatkan sekitar 20-25 persen suara, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya mencapai 15-20 persen.

Melihat lebih dalam pada rekam jejak masing-masing Capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, terlihat bahwa Prabowo telah dua kali mencalonkan diri sebagai Presiden dan sekali sebagai Calon Wakil Presiden, namun selalu gagal. Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, pada Pilpres 2024, baru pertama kali mengikuti kontestasi Capres.

Perjalanan Prabowo dalam dunia pencalonan dimulai pada tahun 2004, saat ia ikut bertarung dalam Konvensi Capres Partai Golkar, tetapi kalah. Pada tahun 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Ketua Umum. 

Pada 2009, ia mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden bersama Megawati Soekarno Putri, namun kalah. Pada 2014, Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai Capres bersama Hatta Rajasa dan kembali mengalami kekalahan. Pada 2019, ia mencalonkan diri kembali bersama Sandiaga Uno dan mengalami kekalahan ketiga dalam Pilpres.

Pada Pilpres 2024, Prabowo kembali maju sebagai Capres bersama Cawapres Gibran Rakabuming Raka, anak dari Presiden Jokowi. Quick count menunjukkan kemenangan mutlak dengan perolehan suara sekitar 50-60 persen, mengungguli Anies Baswedan-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dari kronologi perjalanan Prabowo dalam kontes Cawapres dan Capres, terlihat bahwa ia telah melewati berbagai ujian berat dan pahit. Hal ini kontras dengan pengalaman Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang baru pertama kali mengikuti proses pencapresan.

Dengan demikian, hukum alam sepertinya berjalan, dan prinsip keadilan kodrat alam menyertai Prabowo Subianto sejak awal pendaftaran Capres pada Pilpres 2024. 

Ada kemungkinan bahwa alam memandang adil terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Capres karena telah melewati perjalanan panjang sejak tahun 2004, mulai dari konvensi Capres Golkar, cawapres dengan Megawati pada 2009, pencalonan Capres pada 2014 dan 2019, hingga maju kembali sebagai Capres pada 2024.

Dengan demikian, makna keadilan kodrat alam ini tampaknya menyertai Prabowo Subianto menuju kemenangan signifikan dalam Pilpres 2024 melawan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Aamiin, Aamiin, Ya Raball Alamin………

Jakarta, 16 Februari 2024

Wassalam,

Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat)