Menebak Arti Pernyataan Bacapres Anies Atas Penahanan Sekjen NasDem Johnny G. Plate

Note : Foto-Tangkapan Layar/ Int/Ist

Seharusnya Anies Baswedan tidak membuat pernyataan seperti itu. Tetapi pernyataan yang mempercayakan pada proses hukum lewat jalur pengadilan. Kasus korupsi adalah bukan merupakan cobaan, apalagi dianggap sebagai tantangan. Kasus korupsi adalah masuk katagori kejahatan luar biasa (Ektraorninary Crime). 

Oleh : Sugiyanto (SGY)
Aktifis Senior Jakarta 

Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan meyakini bahwa Tuhan, Allah SWT, akan berpihak kepada kebenaran. Berikut peryataan Anies Baswedan.

"Kita berdiskusi, Saya meyaksikan dari dekat, pribadi-pribadi yang tak bergeming, pribadi-pribadi yang memilih untuk teguh dalam sikap. Memilih untuk menghadapi ini semua, cobaan, tantangan yang muncul atas konsekuensi-konsekuensi, keputusan-keputusan, dengan keyakinan bahwa Tuhan, Allah SWT, akan berpihak kepada kebenaran," kata Anies saat konferensi pers di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).

Pernyataan itu diucapkan Anies setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh setelah Sekjen Johnny G. Plate ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi, Rabu (17/5).

Untuk dapat menebak arti dari peryataan Anies Baswedan, maka setidaknya ada 2 hal penting yang dapat kita urai. 

Kedua hal tersebut yakni kalimat, ‘Memilih untuk menghadapi ini semua, cobaan, tantangan yang muncul atas konsekuensi-konsekuensi, keputusan-keputusan.’ Dan kalimat, ‘Dengan keyakinan bahwa Tuhan, Allah SWT, akan berpihak kepada kebenaran.’ 

Mari Kita urai satu-persatu dari 2 hal kalimat penting tersebut diatas. 

Hal kalimat penting yang pertama yaitu, ‘Cobaan dan Tantangan.’ Dalam hal ini peryataan Anies Baswedan dapat diartikan penetapan Johnny G. Plate sebagai tersangka kasus “Korupsi,” adalah cobaan dan tantangan. 

Seharusnya Anies Baswedan tidak membuat pernyataan seperti itu. Tetapi pernyataan yang mempercayakan pada proses hukum lewat jalur pengadilan. Kasus korupsi adalah bukan merupakan cobaan, apalagi dianggap sebagai tantangan. Kasus korupsi adalah masuk katagori kejahatan luar biasa (Ektraorninary Crime). 

Sedangkan Extraorninary Crime adalah suatu kejahatan yang berdampak besar dan multidimensional terhadap sosial, budaya, ekologi, ekonomi dan politik. Intinya, korupsi dapat berdampak buruk pada pemerintahan baik secara nasional maupun internasional.

Korupsi disebut extraordinary crime karena merupakan kejahatan yang ekstrim. Secara kuantitatif berbeda dengan kejahatan pada umumnya. Kejahatan korupsi ini sifatnya jauh lebih serius, dan pelakunya dianggap sebagai musuh seluruh umat manusia. 

Dengan demikian maka adalah keliru bila kasus korupsi dianggap sebuah cobaan apalagi dianggap sebagai sebuah tantangan. Dalam kasus korupsi ini tersangka Menkominfo Johnny G. Plate diduga rugikan negara Rp 8 triliun dalam dugaan korupsi pembangunan menara ”base transceiver station” 4G dan infrastruktur pendukung paket 1-5 Bakti Kominfo. 

Kemudian, konsekuensi keputusan-keputusan.  Peryataan Anies Baswedan itu juga dapat dianggap bahwa peristiwa yang muncul  sehingga Sekjen NasDem Johnny G. Plate ditahan Kejaksaan adalah merupakan konsekuensi keputusan-keputusan. 

Seharusnya Anies Baswedan tidak berkata seperti hal tersebut diatas. Sebab seolah-olah Anies ingin mengatakan bahwa penahanan Johnny G. Plate adalah merupakan sebuah konsekwensi karena Partai NasDem telah mencalonkannya sebagai Bacapres tahun 2024.  Padahal kasus korupsi dengan keputusan Bacapres adalah dua hal yang berbeda.

Bila Menkominfo Johnny G. Plate tidak  melakukan korupsi maka tak mungkin Kejaksaan berani nekat menetapkan tersangka dan menahan Johnny G. Plate. Sebut saja Kejaksaan menahan tampa alat bukti yang kuat, pasti akan menjadi bulan-bulanan hakim dalam proses pengadilan. 

Intinya Kejaksaan pasti mempunyai alat bukti yang cukup sehingga berani menahan Menkominfo Johnny G. Plate. Jadi kesalahan ada pada Sekjen NasDem Johnny G. Plate, bukan pada keputusan Partai NasDem yang telah mencalonkan Anies Baswedan sebagai Bacapres tahun 2024.

Hal kalimat penting yang kedua yakni, ‘Tuhan Allah SWT Akan Berpihak Pada Kebenaran.’  Pada konteks ini Anies Baswedan mengunakan terminologi, ‘Tuhan Allah SWT,’ bukan, ‘ Tuhan Yang Maha Esa (YME).  

Sebagai Bakal Calon Presiden Republik Indonesia (Bacapares-RI), seharusnya Anies Baswedan berkata dengan mengunakan kalimat Tuhan YME. Hal ini demi kepentingan bangsa dan negara yang memiliki berbagai suku bangsa serta agama. Kalimat, ‘Tuhan YME juga mencerminkan menjunjung tinggi toleransi. 

Lalu apakah ada maksud dan tujuan lain sehingga Anies Baswedan mengatakan, ‘Tuhan Allah SWT, Akan Berpihak Pada Kebenaran bukan Tuhan YME Akan Berpihak Pada Kebenaran?’ 

Dalam hal ini yang dapat mengetahui jawabannya secapa pasti mungkin hanya Bacapres Anies  Rasyid Baswedan. Atau mungkin juga kita bisa mencari jawabnya dengan mencoba bertanya pada rumput yang bergoyang.