Kualitas Udara Jakarta Terburuk, BMKG Ungkap Penyebabnya
Jakarta, Dekannews - Kualitas udara Jakarta tercatat memburuk dalam beberapa hari terakhir. Bahkan oleh lembaga data kualitas udara IQ Air dinobatkan terburuk di dunia.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, hasil pantauan konsentrasi PM2.5 di BMKG Kemayoran Jakarta menunjukkan bahwa sepanjang bulan Juni 2022 ini konsentrasi rata-rata PM2.5 berada pada level 49.07 µg/m3.
"Konsentrasi PM2.5 memperlihatkan pola diurnal yang mengindikasikan perbedaan pola antara siang dan malam hari," ucapnya seperti dikutip, Sabtu (25/6).
Dia menyebut ada sejumlah faktor yang memengaruhi konsentrasi PM2.5 yang memicu penurunan kualitas udara Jakarta.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta," ujarnya.
Fakor lainnya lanjut dia, peningkatan konsentrasi PM2.5 memiliki korelasi positif atau hubungan yang berbanding lurus dengan kadar uap air di udara yang dinyatakan oleh parameter kelembapan udara relatif.
"Beberaopa hari terakhir, tingginya kelembapan udara relatif menyebabkan peningkatan proses adsorpsi yang dalam istilah teknisnya merujuk pada perubahan wujud dari gas menjadi partikel. Proses ini menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi PM2.5 yang difasilitasi oleh kadar air di udara," terangnya.
Penyebab lain dia menambahkan, memburuknya kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya adalah adanya stagnasi pergerakan udara yang menyebabkan polutan udara yang telah terakumulasi di wilayah ini tidak beranjak dan berimbas pada kondisi yang cenderung bertahan lama. (Zat)