Ketum Pandai Akan Dorong Kader Aktif Zakat dan Infak
Jakarta, Dekannews-Ketua Umum Partai Negeri Daulat (Pandai) Farhat Abbas meminta para kader untuk memprakarsai perilaku bersin. Kader Pandai diminta aktif sedekah, infak, zakat dan mencurahkan pikiran.
"Kader Pandai tidak boleh melanggar aturan dalam mengikuti pileg, pilkada atau bahkan pilpes. Kader Pandai harus mempelopori proses pemilu yang bersih," katanya di Jakarta, kemarin.
Farhat menambahkan, dengan spirit restoratif menuju budaya baru politik nasional, organ Pandai perlu mengajak elemen aparat keamanan untuk sama-sama menegakkan aturan main pemilu yang bersih
Diingatkan, seluruh kader Pandai harus tertanam gelora pengabdian kepada seluruh rakyat. Jika sebelumnya berangkat dari orang tak berada, maka – setelah manggung sebagai politisi atau pejabat negara – ia harus mampu mengenang kembali catatan sejarah ketidaksejahteraannya.
"Kader jangan lupakan jika punya pengalaman pahit dahulu. Agar lebih terpanggil dengan penuh heroik saat memperjuangkan hak-hak kaum miskin," katanya.
Farhat mencontohkan, kader Pandai jika menjadi anggota legislatif dalam setiap sidangnya di berbagai komisi, ia harus tetap membayangkan isak-tangis kaum miskin yang tak bisa makan, tersendat menggapai cita-citanya dalam meniti hak pendidikan. Lalu, terpikir dan harus bertindak agar tangis kaum miskin tidak membasahi pipinya lagi.
"Panorama yang menyedihkan itu haruslah menjadi keterpanggilan bagi politisi Pandai. Dan kader Pandai yang siap memasuki parlemen di jenjang manapun harus terpateri di dadanya untuk setia pada nestapa kaum miskin, meski dirinya berangkat sebagai the have. Dan harus jauh lebih terpanggil bagi kader Pandai yang dulunya dari keluarga the have not.
"Keterpanggilan kader Pandai merupakan pertanggungjawaban politik kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mempercayakan suaranya. Menitipkan diri untuk diperjuangkan di arena terhormat: Parlemen," pesannya.
Ditegaskannya, kader Pandai harus para calon politisi berintegritas. Selain itu, kader harus cara berdekat diri dengan kaum miskin. Tulus mendermakan sebagian hartanya melalui sedekah, infak dan zakat.
"Kader jika tak ada uang, bisa sumbangsih tenaga dan pikiran. Keterlibatan proaktif dengan kaum miskin dalam berbagai medan. Keikhlasan kader dalam beramal soleh akan menjadi magnet.
Itulah potret calon politisi Pandai yang akan terus kita cari," pungkasnya.(ak)