Kebangkitan Tiongkok Akan Mengikis Pengaruh AS Dalam Dunia Global

Pengamat Sosial dan Budaya Chandra Suwono-(Foto-Ist)

Proyek yg meliputi hampir seluruh benua ini dengan investasi ratusan milyard dollar as, berupa bantuan lunak diikuti dengan teknologi tercanggih untuk saat ini akan berdampak positif bagi 70 negara koloborator yg tergabung dalam proyek BRI ini.

Oleh : Chandra Suwono 
Pengamat Sosial dan Budaya

Undang undang negara Tiongkok adalah tidak memcampuri urusan politik negara sahabat, tapi disektor ekonomi Tiongkok berpikir secara out of box melalui BRI ( Belt And Road Initiative), menghidupkan kembali jalur sutra perdagangan yg ada sejak 2000 SM sampai 1800 M yg berfungsi sebagai tulang punggung perdagangan di Euarasia. 

Jalur sutra abab 21 yg dirubah menjadi BRI adalah untuk membangun inter connectivity, sehingga akan tercipta sistim transportasi yg efektif, efisien dan murah baik darat laut maupun udara yg memungkinkan pengiriman produk untuk kepasar yg lebih besar dan lucrative,

Tentu dengan ini akan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan dari masyarakat atau negara yg berkolobarasi dalam Progam BRI, Sehingga akan memunculkan big Market untuk produk2 tiongkok,dan akan mendapatkan perimbangan keuntungan bagi yg berkolobarator dalam proyek tsb. 

Proyek yg meliputi hampir seluruh benua ini dengan investasi ratusan milyard dollar as, berupa bantuan lunak diikuti dengan teknologi tercanggih untuk saat ini akan berdampak positif bagi 70 negara koloborator yg tergabung dalam proyek BRI ini. 

Salah satu negara koboratornya adalah Palestina, sehingga bantuan yg diberikan kepada negara Palestina bukan hanya terjadi pada saat ketika terjadi persengketaan dengan Israel, namun sudah diberikan sejak beberapa tahun yg lalu. Ini adalah bantuan pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Palestina yg akan menciptakan keuntungan yg berimbang bagi kedua negara, jadi bukan donasi untuk milisi Hamas yg sedang bertikai dengan Israel.

Sementara Tiongkok juga memiliki hubungan komersial, militer dan strategi serta mitra dagang terbesar diasia dan terbesar secara global untuk Israel dengan nilai tidak kurang dari 15 milyard usd dalam setahun, walaupun hubungan diplomati belum berjalan normal, namun Israel berencana membuka kedutaan nya di Beijing dan kota Cheng Du(si chuan) untuk konsulatnya.

Selain itu Tiongkok adalah salah satu  negara yg memiliki hubungan baik dengan Israel, palestina, Iran dan negara2 muslim di timur tengah, ini pula yg menjadi dasar bagi china sebagai mediator dan tuan rumah untuk perundingan perdamaian antara Israel dengan Palestina, yg juga turut terundang Tunisia dan Norwegia.

Tiongkok melalui menteri luar negeri nya menyerukan pembicaraan damai antara Palestina dan Israel harus berdasarkan prinsip2 dua negara dan dua bangsa, jadi ada perimbangan keadilan, hal ini tidak terbayangkan dapat dilakukan oleh Tiongkok beberapa dekade yg lalu. 

Di lain pihak Amerika Serikat yg belum sehat dari finacial crisis ditahun 2008 dan selama pandemi covid 19 mengalami depresi besar, ini membuat kondisi ekonomi AS semakin terpuruk,sehingga jangankan untuk menolong negara lain seperti Israel, bahkan untuk menolong rakyat nya sendiri akan kesulitan.

Menurut IMF akibat dari depresi yg dialami AS saat ini lebih buruk pada rakyat nya, dibandingkan depresi tahun 1930,dan bisa berakibat fatal dengan terpecah belah Beberapa negara  merdeka seperti yg dialami uni soviet dulu, karena bibit bibit perpecahan penduduknya didalam negeri paman Sam mulai tampak sejak pandemi covid 19,dan perpecahan semakin parah akibat pilpres yg lalu saat mantan presiden Trump dan pendukungnya menuding presiden Joe Biden dan timses mencurangi hasil pilpres.

Ini semua menandai dan semakin nyata, bahwa kemerosotan AS akan mengikis pengaruhnya pada didunia global, sedangkan kebangkitan Tiongkok dengan Progam BRI akan mengukuhkan pengaruh Tiongkok pada dunia Global.

The End