Dinkes DKI Diminta Segera Antisipasi Penyebaran Wabah Cacar Monyet

Ilustrasi Cacar Monyet. (Ist)

Jakarta, Dekannews - Wabah cacar monyet mulai mengkhawatirkan setelah ditemukannya kasus satu pasien warga Jakarta terkonfirmasi positif cacar monyet usai perjalanan luar negeri, dan baru tiba di Indonesia sejak 8 Agustus 2022. 

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth mendesk agar Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan untuk melakukan upaya antisipasi secara maksimal guna mencegah penyebaran kasus cacar monyet atau monkeypox di Kota Jakarta.

"Dinkes DKI harus benar-benar bisa mengantisipasi penyebaran kasus cacar monyet supaya tidak meluas. Saya juga mengimbau kepada warga Jakarta agar mulai mengantisipasinya dari masing-masing individu," kata dia dalam keterangannya, Senin (29/8/2022).

Kepada masyarakat, Kennet mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan temuan penyakit cacar monyet itu. Menurut dia, agar terhindar dari penularan, masyarakat harus menjaga kebersihan dan patuhi protokol kesehatan, serta tidak abai dengan soal kebersihan.

"Masyarakat tidak perlu panik, tidak perlu resah dan gelisah. Saya mengimbau kepada warga DKI Jakarta wajib melakukan protokol kesehatan ketika berada di manapun," ujarnya.

Mengutip situs Reuters, Monkeypox alias cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Infeksi zoonosis viru ini dapat menyebar dari hewan ke manusia. Itu juga dapat menyebar dari orang ke orang.

Penderita cacar monyet akan mengalami sejumlah gejala-gejala. Pada umumnya akan merasakan demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, energi rendah, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Ini diikuti atau disertai dengan perkembangan ruam yang dapat berlangsung selama dua hingga tiga minggu. (Zat)