Blak - blakkan Soal Gaji, Krisdayanti Bikin Heboh dan Menuai Polemik

Krisdayanti(ist)

Jakarta,Dekannews-Mantan penyanyi yang kini menjadi anggota DPR RI Krisdayanti bikin heboh publik, setelah blak - blakan soal gaji, tunjangan, dan dana lain yang diterimanya selama menjadi anggota dewan.

Saat berbincang di podcast chanel youtubenya Akbar Faizal, Krisdayanti yang akrab disapa KD ini mengaku menerima gaji setiap tanggal 1 sebesar Rp 16 juta. Empat hari berselang, masuk lagi ke rekeningnya tunjangan sebesar Rp 59 juta.

Tak sampai di situ. Ada juga dana aspirasi Rp 450 juta yang diterima Krisdayanti. Dana aspirasi ini didapat 5 kali dalam setahun, serta dana reses sebesar Rp 140 juta.
"(Dana reses) Rp 140 juta. Itu 8 kali setahun,"tambahnya.

Sontak pengakuan ini bikin heboh publik dan sesama koleganya di internal dewan, terlebih disituasi sulit ekonomi akibat pandemi covid 19 saat ini.

Bahkan Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR angkat bicara terkait pernyataan KD tersebut, menurut Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman, apa yang dikatakan KD sebetulnya benar namun ada hal yang perlu diperjelas agar publik tidak beranggapan buruk.

"Pernyataan Krisdayanti benar, dan itu bisa dengan mudah dicek di kesekjenan," ucap Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman.

"Yang agak misleading itu soal tunjangan, yang jika digabung dengan gaji nilainya sekitar Rp 65 jutaan," imbuhnya.

Sementara Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, bahwa yang dibeberkan KD tidak semuanya boleh digunakan untuk kepentingan pribadi anggota DPR.

"Ini yang perlu saya klarifikasi, yang dimaksud gaji kan take home pay, sementara yang disampaikan Krisdayanti itu termasuk uang reses dan uang kunjungan dapil," ucap Dasco.

Nah uang reses ini diperuntukan bukan untuk kepentingan pribadi anggota. Uang tersebut diperuntukan guna kepentingan anggota DPR di daerah pemilihan, misalnya seperti yang disampaikan Krisdayanti, untuk membeli sembako atau kebutuhan masyarakat lainnya.

"Uangnya itu untuk kegiatan di dapil, buat menggaji apa namanya tim di dapil, buat perjalanan, membuat kegiatan, seperti KD bilang kan selama COVID ya sembako kita kasih masker dan lain-lain dari uang itu, sehingga itu bukan keperluan kita pribadi, apalagi kemudian dimakan sendiri," terang Dasco.(tfk)