Terkait Calon Panglima TNI, Susaningtyas: Harus Siap Miliki Deterence Strategy

Nuning Kertopati

JAKARTA, Dekannews - Proses pergantian Panglima TNI sejak periode Reformasi selalu menjadi topik yang menarik perhatian banyak kalangan. Banyak pakar dan akademisi memberikan pandangan terkait perspektif dan ketentuan yang berlaku selama ini. 

Suksesi di tubuh TNI selalu menjadi diskursus yang hangat mengingat TNI sebagai salah satu komponen penting Bangsa Indonesia banyak berperan penting dalam dinamika di Nusantara ini.

Ketua Bidang Hankam dan Siber DPP Partai Perindo, Dr. Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, M.Si yang sekaligus Pengamat Militer dan Intelijen menyatakan Panglima yang nantinya akan menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa tidak hanya memahami cara pandang ke dalam organisasi, yaitu melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan organisasi yang harus diperhitungkan sebelum konsep pemberdayaan pegawai dimulai.

Lebih dari itu, menurutnya, Panglima TNI baru juga harus paham lingkungan strategis secara Outward Looking bukan saja Inward Looking.

"Ke depan kita harus siap memiliki Deterence Strategy (penangkalan) dalam hadapi perang. Bukan hanya perang Konvensional, tapi juga perang modern, perang nubika, dan perang siber," kata wanita yang akrab disapa dengan Nuning Kertopati dalam Diponegoro 29 Forum yang bertajuk 'Panglima TNI Baru dan Pekerjaan Rumah Sektor Pertahanan', Minggu (27/11/2022).

Selain itu, Panglima TNI nanti juga harus dapat menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini terjadi di Indonesia dan perbatasan.

"Panglima TNI baru harus sedapat mungkin dapat mengatasi masalah Papua dan beberapa konflik di daerah perbatasan," ujarnya.

"PR Panglima TNI juga di kawasan harus memiliki strategi hadapi AUKUS, fluktuasi di Laut Cina Selatan, adanya perang Rusia vs Ukraina yang merupakan perang multidimensi," tambahnya.

Nuning menambahkan, dari sudut pandang intelijen Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI juga harus meningkatkan sumber daya manusianya. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kepiawaian mereka mencari informasi ancaman dari negara lain.

"Sebaiknya kompartementasi tidak terlalu tinggi lagi, sehingga koordinasi dengan badan-badan intelijen lain dibawah koordinasi BIN berlangsung dengan baik sesuai regulasi," ucapnya.

Terakhir Nuning pun menitipkan harapan kepada Panglima TNI baru agar memberi atensi pada peremajaan alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit. Nuning juga berharap TNI kedepan bisa menjadi Tentara berkelas dunia ( World Class Army). (tfk)