Sri Mulyani Kedodoran Urus Kinerja Anak Buah karena Sibuk Ngurus Utang

Menteri Keuangan Sri Mulyani

Jakarta, Dekannews - Menteri Keuangan Sri Mulyani terus mendapat sorotan. Pasalnya, belum selesai kasus anak buahnya di Direktorat Jenderal Pajak, kebijakan Sri Mulyani juga mendapatkan sorotan dari legislator Senayan.

Anggota Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pergantian presiden di 2024 tidak akan berpengaruh kepada perekonomian Indonesia bila posisi Menkeu masih dijabat Sri Mulyani.

“Siapa pun presidennya kalau Menkeunya tetap SMI (Sri Mulyani) maka disiapkan jerat utang yang tinggi buat pembiayaan fiskal kita. Debt trap,” kata Misbakhun kepada wartawan, Kamis (9/3).

Menurut Misbakhun, metode yang digunakan Sri Mulyani untuk menggerakkan ekonomi yakni dengan memompa gelombang utang.

Politikus Golkar ini menilai, kebijakan gelembung utang yang diterbitkan Sri Mulyani dapat menyandera presiden dan partai politik penguasa.

“Menggerakkan ekonomi secara instan metodenya hanya dengan utang tanpa melihat risiko jangka panjangnya,” ujarnya.

Dikatakannya, Sri Mulyani juga kerap berdalih dan melakukan pecitraan memompa gelembung utang untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Pencitraannya untuk menaikkan pertumbuhan, karena dari utang maka tumbuh nya sedang-sedang saja karena digandoli beban kewajiban bayar bunga utang dan cicilan lainnya,” imbuhnya.

Menurut Misbakhun akibat utang tersebut, Sri Mulyani kedodoran dalam mengurus kinerja para anak buahnya.

“Karena sibuk ngurus utang. Maka Sri Mulyani kedodoran mengurus kinerja anak buahnya di semua unit eselon 1 dan BUMN di lingkungan Kemenkeu,” pungkasnya. RED