Soroti Pilpres 2024, Media Asing Sebut Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies


Jakarta, Dekannews - Media asing menyebut calon presiden dari partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mendominasi survei pemilihan presiden untuk pemilu 2024 mendatang.
Hal ini berdasarkan hasil survei terbaru yang diterbitkan Lembaga Survei Indonesia (LSI).

"Menteri Pertahanan Indonesia, mantan komandan pasukan khusus, menduduki puncak jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Rabu, ketika para kandidat bersiap untuk mendaftar untuk pemilihan presiden tahun depan yang diperkirakan akan berlangsung ketat," tulis _Reuters_ dikutip Jumat, (6/10/2023).

Dijelaskan LSI mengatakan 34% responden memilih Prabowo dalam survei yang diikuti 1.206 orang pada bulan September dan memiliki margin kesalahan 2,9%. Sementara itu yang memilih Ganjar dan Anies masing-masing sebesar 30,4% dan 22%, sedangkan 13% tidak menjawab atau menyatakan tidak tahu.

"Dalam pemilu putaran kedua, Prabowo akan menang atas Ganjar dengan selisih sekitar 11 poin," kata _Reuters_ mengutip siaran pers ketua lembaga survei LSI Djayadi Hanan.

"Prabowo Subianto punya keunggulan 11,3%, ujarnya. Ini merupakan keuntungan yang cukup signifikan," tulis _Reuters_.

Menanggapi ini, _Reuters_  juga mengutip analisis lain dari Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi yang memaparkan bahwa pemilih yang masih belum menentukan pilihan atau ragu-ragu berjumlah sekitar 40%.
Hal ini sama dikatakan Philips J. Vermonte seorang analis di Pusat Studi Strategis dan Internasional yang mengatakan jumlah mereka yang ragu-ragu mungkin mencerminkan fakta bahwa belum satu pun dari ketiga orang tersebut yang secara resmi mendaftar sebagai kandidat.

"Ketiganya, beserta pasangannya, diharapkan mendaftar secara resmi antara 19 dan 25 Oktober. Anies adalah satu-satunya yang mengumumkan pasangannya," tulis _Reuters_. 

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), sekitar 205 juta pemilih terdaftar untuk memilih dalam pemilihan presiden dan legislatif serentak pada 14 Februari. Prabowo pun disebut bisa memenangkan hati Presiden Joko Widodo (Jokowi), meski berasal dari partai berbeda yang tentu akan mendorong elektabilitasnya.

"Prabowo, yang kalah berturut-turut dalam pencalonan presiden pada tahun 2014 dan 2019, mendapatkan momentum setelah memulai kampanye rebranding di mana ia menjangkau generasi muda melalui kehadiran media sosial yang canggih," jelasnya.

"Para analis sedang mengamati dengan cermat siapa yang akan memenangkan dukungan dari petahana yang sangat populer, Joko Widodo yang terbatas untuk dua kali masa jabatan, yaitu lima tahun," tambahnya.

"Jokowi, begitu presiden disapa, telah menyatakan dukungannya terhadap Ganjar, sesama anggota Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP). Namun ketegangan antara dirinya dan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri, serta semakin seringnya ia tampil di depan umum bersama Prabowo, telah membuat para analis berpendapat bahwa ia masih mempertimbangkan pilihannya," katanya. (tfk)