Potensi Prabowo Merangkul Nasdem, PKS, dan PKB, Tampak Ada, Jika Anies Tetap Ngotot Mengugat ke MK Kemungkiban Akan Gigit Jari

Presiden Jokowi dan Surya Paloh, Prabowo, Cak Imin, dan Ahmad Syaiku-Foto INT/IST

Penting dicatat, Partai Nasdem, PKS, dan PKB adalah patner politik Gerindra. Pimpinan partai tersebut juga bershabat dekat dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. Mereka adalah tokoh nasional yang memahami prinsip demokrasi modern.

Oleh  : Sugiyanto (SGY)-Emik
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat)

 

Meskipun muncul pertanyaan atas pemahaman demokrasi modern terhadap Calon Presiden atau Capres Anies Baswedan, namun penolakan hasil quick count dari Anies dan Timnya masih dapat dianggap wajar. Argumen ini tetap harus dihormati, dan wadah atau kanal aspirasi tetap harus ada, setidaknya sampai pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 

Jika KPU secara resmi mengumumkan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pemilu Presiden atau Pilpres 2024, hampir pasti semua pihak akan menerima fakta sejarah ini. Partai pendukung Anies, seperti Nasdem, PKS, dan PKB, kemungkinan besar akan mendukung keputusan KPU terkait kemenangan Prabowo Subianto. Mereka mungkin menganggap melanjutkan perselisihan terkait Pilpres dapat merugikan dan berdampak negatif bagi rakyat Indonesia.

 

Jika Anies Baswedan dan timnya tetap menolak kalah dan ngotot mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), konsekuensinya Anies dan timnya mungkin menghadapi kesulitan atau kemungkinan "GIGIT JARI," atau sedih dan kecewa karena Partai Nasdem, PKB, PKS, dan PKB kemungkinan besar tidak mendukung gugatan ke MK. Anies dan timnya yang tetap menuduh kecurangan dalam Pilpres 2024 kemungkinan akan menghadapi dilema dalam mempertahankan pendapatnya. 

 

Tanda-tanda bahwa partai pendukung Anies berpotensi menerima keputusan KPU setidaknya tergambar dari pertemuan Ketua Umum (Ketum) Nasdem Surya Paloh, dengan Presiden Jokowi. Pertemuan itu, Minggu (18-02-24) di Istana Merdeka, menciptakan respon gembira dari publik, meskipun detail pembicaraan belum diketahui. Publik menilai pertemua Jokowi dan Surya Paloh pasca penconblosan Pemilu 14 Februari 2024 merupakan pesan persahabatan sejati dan kebersamaan demi memajukan negara.

 

Sepertinya, pertemuan antara Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, dan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, baik yang akan dilakukan oleh Ketum Prabowo Subianto atau Presiden Jokowi, nampaknya hanya tinggal menunggu waktu. Yang pasti, rakyat Indonesia akan menyambut dengan suka cita dan riang gembira pertemuan tokoh bangsa ini karena mencerminkan persatuan bangsa.

 

Penting dicatat, Partai Nasdem, PKS, dan PKB adalah patner politik Gerindra. Pimpinan partai tersebut juga bershabat dekat dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. Mereka adalah tokoh nasional yang memahami prinsip demokrasi modern. Hampir dapat dipastikan bahwa mereka akan menerima keputusan KPU jika mengumumkan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024. 

 

Komitmen para tokoh bangsa, seperti Prabowo Subianto, Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, dan Ahmad Syaikhu, diyakini terfokus pada mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan. Pilihan untuk menerima kekalahan dalam mendukung Capres Anies dengan lapang dada jauh lebih penting demi tujuan bersama-sama bekerja untuk memajukan negara tercinta ini.

 

Berdasarkan hal tersebut diatas, sebaiknya Anies Baswedan dan timnya menerima dengan legowo apapun hasil fakta politik pasca pengumum resmi dari KPU. Mempertimbangkan ketenangan rakyat dalam menjalankan aktivitas rutin keseharian juga menjadi hal penting, agar pemerintah dapat fokus bekerja untuk tujuan memajukan negara menuju cita-cita rakyat adil, makmur, dan sejahtera.

 

The End.