Pemprov DKI Sedang Proses Surat Permintaan data Bantuan Bansos Covid-19

Pencarian Surat Pemprov DKI Jakarta

Berdasarkan ling pencarian jejak surat Pemprov DKI Jakarta, pada hari ini, Jumat (24/03/2024), diketahui posisi kedua surat  tersebut sedang dalam proses

Oleh : Sugiyanto (SGY)
Aktifis Senior Jakarta

Pada tanggal 23 Januari 2023 Saya membuat surat permintaan data bansos Covid-19. Surat  ditujukan  kepada Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Bapak Heru Budi Hartono. 

Surat tersebut Nomor 01/Istimewa/01/2023 tanggal 23 Januari 2023, yaitu tentang Permintaan Data Bansos DKI Pada Perumda Pasar Jaya Atas  Cuitan   Rudi Valinka  Pada  Medsos  Akun  Twitter  @kurawa  Tentang     Dugaan      Korupsi  Program    Bansos   Pemprov   DKI  Jakarta   Tahun   2020   Senilai   Rp. 2,85  Triliun, 

Namun hingga  sampai tanggal 8 Maret 2023, surat masih belum mendapat respon atau jawaban. 

Atas hal tersebut, lalu pada tanggal 8 Maret 2023 Saya menyampaikan surat keberatan kepada Pj Gubernur Heru Budi Hartono. 

Surat keberatan itu Nomor : 02/Istimewa/03/2023 Tentang Keberatan Atas Tidak Ditanggapinya Surat No. 01/Istimewa/01/2023 Tentang Permintaan Data Bansos DKI Pada Perumda Pasar Jaya Atas  Cuitan   Rudi Valinka Pada  Medsos  Akun  Twitter  @kurawa  Tentang Dugaan      Korupsi  Program    Bansos  Pemprov   DKI  Jakarta   Tahun   2020   Senilai   Rp. 2,85  Triliun. 

Kemudian, berdasarkan ling pencarian jejak surat Pemprov DKI Jakarta, pada hari ini, Jumat (24/03/2024), diketahui posisi kedua surat  tersebut sedang dalam proses. 

 Untuk surat No. 01/Istimewa/01/2023 (23/01/2023) sudah di Subkoordinator Urusan Perpasaran dan Industri BP-BUMD dan surat  No. 02/Istimewa/03/2023 (08/03/23) sudah di Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos). 

Semoga data yang Saya minta bisa segera didapat dari Pemprov DKI Jakarta. Nantinya  Saya akan melakukan analisa khususnya tentang Cuitan   Rudi Valinka Pada  Medsos  Akun  Twitter  @kurawa  Tentang Dugaan  Korupsi  Program    Bansos  Pemprov   DKI  Jakarta   Tahun   2020   Senilai   Rp. 2,85  Triliun. 

Selain itu, Saya juga akan mendalami dugaan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN). Dan apabila dipandang perlu maka Saya juga akan melaporkan kepada pihak pengak hukum, yakni Kepolisian, Kejaksaan atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)