Admin E Commerce Kunci Rp170 Juta 8 Manual 12 Auto Reset Saat Pola Mati analis-data-raup-rp240-juta-di-mahjong-ways-30-auto-evaluasi-20-auto-serba-data.html Apoteker Amankan Rp185 Juta Pola 12 Manual 18 Auto Stop Win x2 Drafter CAD Koleksi Rp168 Juta Main 23 50 12 Manual Lanjut 18 Auto Kurir Ekspedisi Bawa Rp180 Juta Spin Pagi 06 00 10 Manual 30 Auto CashOut Cepat Montir Diesel Sabet Rp225 Juta di Mahjong Ways 10 Manual 20 Auto Stop Win x3 Operator Alat Berat Bawa Pulang Rp260 Juta Bet Kecil Dulu Naik Saat 2 Tanda Hidup Pedagang Ikan Boyong Rp220 Juta Turbo 30 Spin Kecilkan Bet Saat 10 Deadspin Pembatik Raih Rp160 Juta Pola 7 7 21 Stop Loss Tipis Biar Aman Pembudidaya Jamur Tiram Boyong Rp195 Juta 7 Spin Pendek Reset 25 Auto mahjong ways mahjong ways mahjong ways mahjong ways mahjong ways mahjong ways mahjong ways mahjong ways mahjong ways mahjong ways gates of olympus gates of olympus gates of olympus gates of olympus gates of olympus gates of olympus gates of olympus gates of olympus gates of olympus gates of olympus slot gacor
Dekannews | Mengetahui Perbedaan Sekolah Alam dengan Sekolah Konvensional 

Mengetahui Perbedaan Sekolah Alam dengan Sekolah Konvensional 

Ugiek Susilawati, Direktur Sekolah Alam Bambu Item (Sabit)

JAKARTA MPI, Dekannews - Direktur Sekolah Alam Bambu Item (Sabit) Ugiek Susilawati menjelaskan perbedaan sekolah alam dengan sekolah konvensional pada umumnya. Ia menyebutkan, setidaknya ada 4 perbedaan.

Yang pertama ia menyebutkan, perbedaan itu terletak di tujuan dari dua jenis sekolah tersebut. Ia menyebutkan, sekolah konvensional hanya menyasar hasil akademik.

"Raport bagus dan ijazah bagus selesai, itu hanya salah satu dari tujuan kita, kalau kita fokusnya adalah pembentukan karakter leader, karena ke depan kita butuh leader-leader Indinesia yang dia kuat, adil, bertanggung jawab kepada alam maupun Tuhannya, kepada rakyat apalagi," kata Ugiek di Podcast Aksi Nyata Perindo bertajuk 'Sekolah Alam, Kebebasan Beraktivitas, Bermain Belajar Tanpa Batas', Senin (30/1/2023).

Perbedaan yang kedua, terkait dengan aktivitas yang ada. Menurutnya, di sekolah alam khususnya di Sabit, tidak monoton perihal membaca, menghitung, menulis, dan menghafal belaka. Di sini, kegiatannya lebih bervariatif dengan memanfaatkan alam sekitar.

"Sebanyak mungkin kita ajak anak untuk beraktivitas, dari sana mereka akan menemukan bakat sama minatnya," ujarnya.

"Yang ketiga (perbedaannya), kita menggunakan metode alam sekitar ini sebagai media belajar kita, kelas kita seluas alam semesta," sambungnya.

Yang terakhir terkait bahasa yang digunakan. Menurutnya, di Sabit menggunakan bahasa bunda/bahasa cinta.

"(Bahasa bunda/bahasa cinta) saat bicara dengan anak jangan sampai terjadi blocking komunikasi, misalnya kita terlalu mendikte, harus begini-begini," ucapnya. (tfk)