KONI DKI Targetkan Cetak Atlet Berprestasi Hingga Pentas Dunia
Jakarta, Dekannews - Ketua KONI DKI Jakarta Hidayat Humaid mengklarifikasi adanya kekeliruan soal anggaran KONI DKI Jakarta disebut-sebut terbesar dibandingkan provinsi lain.
Menurut dia, anggaran KONI di daerah, tidak Lebih besar dari KONI DI karena sudah dibiayai KONI Kabupaten dan Kota.
"Sementara di KONI DKI Jakarta hanya fokus di tingkat provinsi saja. Dan tidak ada anggaran di KONI kota, karena terpusat di provinsi," kata Hidayat Humaid dalam pers gathering, Rabu (7/12).
Sebagai contoh, lanjut Hidayat, anggaran KONI Provinsi Jawa Barat terlihat kecil. Ini karena di 34 kabupaten dan kota sudah ada anggarannya. Sehingga di tingkat provinsi jadi kecil.
Namun demikian, KONI Provinsi DKI Jakarta terus berkomitmen melakukan pembinaan atlet. Pembinaan agar Jakarta menjadi barometer olahraga nasional.
Bukan hanya sekedar menjadi barometer nasional, tapi mengantarkan atlet 'Menuju Pentas Dunia' menjadi visi misi KONI DKI Jakarta ke depan.
Hidayat mengatakan, pembinaan atlet secara berkala harus terus dilakukan agar prestasi tidak stag.
“Jadi pembinaan bukan hanya sekedar menjelang pelaksanaan PON tapi harus dilakukan secara berkala dan konsisten. Karena untuk mengantarkan atlet menuju pentas dunia harus punya pondasi kuat dalam hal pembinaan," tegasnya.
Untuk menghasilkan prestasi gemilang, Hidayat menyatakan, KONI DKI Jakarta juga sudah melakukan pembenahan organisasi. "Pembenahan organisasi menjadi hal penting. Karena, organisasi yang baik dipastikan akan menghasilkan atlet yang berkualitas," ujar Hidayat.
Untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI di Sumut dan Aceh pada 2024, Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) sudah melakukan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) serta menggelar tes fisik atlet lapis 1 dan lapis 2 di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta Timur.
Setelah tes fisik, digelar Perjanjian Kerja Sama (PKS) kepada para atlet oleh Bidang Hukum. Selain atlet, PKS juga dilakukan kepada para pelatih, asisten pelatih (aspel) serta pelatih fisik.
Untuk memperkuat Pelatda, Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) merekrut tenaga ahli kesehatan dan fasilitas pelayanan Kesehatan kepada atlet DKI Jakarta.
Tenaga ahli juga diperkuat dengan para psikologi serta tim dokter yang siap siaga melakukan pelayanan kepada para atlet ketika mengalami cidera atau gangguan psikolog.
Bidang Monitoring Dan Evaluasi (Monev) secara berkala juga melakukan pemantauan berjalannya pelatda diseluruh cabang olahraga (cabor).
Selain itu, Bidang Antar Lembaga terus melakukan kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
KONI DKI Jakarta juga mempunyai komitmen dalam hal kesejahteraan para pelaku olahraga khususnya atlet dan pelatih. Bidang Usaha dan Dana serta Bidang Kemitraan sudah menggagas koperasi kesejahteraan atlet.
KONI DKI Jakarta secara transparan dan terukur Bidang Perencanaan Anggaran (Rena) dan Keuangan melakukan meping dalam penggunaan dana hibah yang bersumber dari Pemprov DKI Jakarta.
Sementara Bidang Humas dan IT secara konsisten menggelar dialog interaktif tentang perkembangan olahraga di Jakarta. Humas dan IT juga terus berkolaborasi dengan cabor-cabor dalam hal publikasi kegiatan olahraga.
Di bawah kepemimpinan Hidayat Humaid yang didampingi Aminnullah sebagai Sekretaris Umum dan Hadameon Aritonang sebagai Bendahara Umum dengan susunan organisasi KONI DKI Jakarta lebih dinamis dan multifungsi dalam hal memenuhi kebutuhan perkembangan olahraga menuju pentas dunia.
Wakil Ketua Umum I Aldwin Rahadian membawahi Bidang Hukum, Organisasi dan Sarana Prasarana (Sarpras).
Wakil Ketua Umum II Gde Sardjana membawahi Bidang Binpres dan Monev.
Wakil Ketua Umum III Fatchul Anas ada Bidang Iptek & Kesehatan serta Humas & IT serta.
Wakil Ketua Umum IV Yusran Arief membawahi Bidang Kemitraan serta Usaha dan Dana.
Selanjutnya, Wakil Ketua Umum V Nur Ali membawahi Bidang Jahpelor serta Hubungan Antar Lembaga. (Zat)