Katar Minta Penghargaan STA Tak Disikapi Berlebihan.
Jakarta, Dekannews- Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto mengatakan, penghargaan Sustainable Transport Award (STA) dari Institute For Transport Development Policy (ITDP) sebaiknya tidak disikapi berlebihan oleh semua pihak sehingga terlena dan lupa atas inti pokok persoalan transportasi Jakarta.
Pasalnya, sampai saat ini, khususnya sebelum masa pandemi Covid-19, Jakarta masih belum bisa mengatasi kemacetan yang terjadi pada hampir sebahagian besar wilayah pemprov DKI Jakarta.
“ Masalah inti transportasi Jakarta itu kemacetan. terjadi dimana-mana pada jam sibuk. Kerugiaanya bisa mencapai 65 Triliun termasuk daerah penyanga Jakarta,” kata Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto, Senin (02/11) saat ditemui dikantornya Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Terkait penghargaan STA, sebagai warga Jakarta tentunya kita harus menghargai penganugrahan Jakarta sebagai kota terbaik dalam pengelolaan transportasi. Tetapi kita pun harus tahu siapa ITDP dan pengurus didalamnya,"ujar Sugiyanto
Menurut pria berkacamata yang akrab disapa SGY ini, ITDP itu adalah semacam LSM atau organisasi nirlaba, hanya saja adanya di Amerika Serikat. Di indonesia Ada perwakilannaya, namanya ITDP Indonesia.
" Direkturnya, Faela Sufa, yang juga merangkap sebagai Direktur IDTP Asia Tenggara. Dia kenal juga dengan Anies. Faela Sufa, bahkan dikabarkan pernah goes sepeda bareng dengan Anies,"ungkap SGY
Tak hanya itu, aktivis senior Jakarta ini pun mengungkap, ITDP Indonesia itu dikabarkan pernah melakukan kerjasama dengan DKI, khusunya dengan Transjakarta.
" Salah satu Direktur Teknik & Fasilitas Transjakarta yang sekarang Yoga Adiwinarto itu Mantan Direktur IDTP Indonesia yang juga Direktur IDTP Asia Tenggara,” terangnya
Nah, lajut Sugiyanto, saat ini posisi Yoga Adiwinarto sebagai Direktur IDTP Indonesia atau Direktur IDTP Asia Tenggara digantikan oleh Faela Sufa.
" Semua hal ini harus dijelaskan oleh Direktur IDTP Indonesia Feala Sufa, apakah pemberian penghargaan ini murni atas dasar penilaian yang fair tanpa ada embel-embelnya,"tegas Sugiyanto.
" Yoga Adiwinarto yang sekarang Direktur Teknis & Fasilitas Transjakarta itu diangkat oleh Anies. Sebelumnya dia adalah Direktur IDTP Indonesia atau Direktur IDTP Asia Tenggara,” sambung SGY
Oleh karena SGY, mengingatkan, sebagai pendukung Anies harus jeli melihat ini. Jangan sampai Anies hanya dimamfaatkan mendapat penghargaan dunia STA tetapi hanya dari LSM ( Organisasi Nirlaba ) dan dapat menjadi bumerang untuk Anies.
"IDTP Indonesia harus menjelaskan ini semua agar tidak terjadi salah pemahaman dimasyarakat. IDTP juga harus menjelaskan secara gamblang tentang proses penilaian STA itu. Siapa saja perserta ya, apa persyaratannya, siapa nominasinya, kapan proses penilainnya dan apa dasar penilaiannya, apakah kota lain seperti Surabaya, Yogjakarta, Solo juga dilibatkan dalam ajang penilaian ini,” tanya SGY
Mantan Relawan Anies-Sandi ini mengatakan, semua ini harus dijelaskan oleh IDTP Indonesia secara gamblang agar tidak timbul fitnah negatif di masyarakat tentang pemberian STA kepada Jakarta.
"Semoga penghargaan ya benar dan murni dan tidak ada hal-hal yang dapat berdampak negatif. Perimbangan informasi penting agar kita bisa lebih jernih melihatnya. Semua program Anies yang positif kita wajib dukung tetapi jangan kita mendukung dengan membabi buta. Tetap harus kritis, berimbang dan memberi solusinya. Tujuannya agar Maju kotanya Bahagia Warganya bisa terwujud dibawah kepemimpinan Anies,"pungkasnya.
Diketahui, Jakarta berhasil memenangkan Sustainable Trasport Award 2021 atas program integrasi antarmoda transportasi publik yang diumumkan dalam konfrensi tranport internasional, MOBILIZE 2020 secara virtual pada tanggal 26, 28, dan 30 Oktober 2020 (hnc)