Google Bakal Siapkan Pesaing ChatGPT

Google

Jakarta, Dekannews - Persaingan antara Google dan Microsoft atas masa depan AI teknologi terus memanas. Sementara Microsoft sangat terikat dengan pembuat ChatGPT, OpenAI Google mungkin telah beralih ke perusahaan didirikan oleh mantan karyawan OpenAI: Anthropic yang kurang dikenal.

Seperti dilaporkan The Verge, Sabtu (4/2), pada akhir 2022 Google telah menginvestasikan USD 300 juta atau setara Rp 4,5 triliun pada startup tersebut. Sebagai imbalan atas uang tersebut, Google mendapat 10 persen saham di perusahaan tersebut, dan Anthropic diharuskan membeli sumber daya cloud computing dari raksasa mesin pencari itu.

Financial Times juga mengungkapkan bahwa dinamika itu agak mirip dengan kemitraan yang terjadi antara Microsoft dan OpenAI. Pasangan kompetitor Google-Anthropic itu menyediakan keahlian penelitian, yang dibantu investasi miliaran dolar oleh Microsoft, sekaligus akses ke platform cloud raksasa.

Akses ke cloud raksasa memang diperlukan untuk melatih model AI intensif komputasi terbaru. Perlu dicatat, bahwa Anthropic juga mengembangkan chatbot untuk tujuan umum, yang bernama Claude dan berpotensi menjadi saingan berat ChatGPT.

Sayangnya, belum jelas bila Google akan berencana untuk mengintegrasikan Claude ke dalam layanannya seperti yang dilakukan Microsoft dengan ChatGPT. Google sudah memiliki banyak keahlian internal dalam mengembangkan sistem bahasa AI.

Bila Google tetap bakal menggunakan sistem AI yang dibangun Anthropic, kemungkinan itu hanya akan dimanfaatkan untuk membangun bisnis komputasi awan Google. Namun, masih terlalu awal untuk membuat prediksi sebagaimana Anthropic baru dibangun pada 2021.

Perusahaan itu didirikan oleh Dario Amodei, mantan wakil presiden penelitian di OpenAI. Amodei membawa serta sejumlah peneliti dari OpenAI, termasuk insinyur utama untuk model bahasa AI GPT-3 Tom Brown. Sebagai catatan, Amodei berpisah dari OpenAI setelah tak sepakat atas arah perusahaan.

OpenAI ingin fokus pada pendekatan komersial yang semakin kentara setelah kesepakatan pertamanya dengan Microsoft pada 2019. Selain itu, banyak peneliti juga yang mengkritik tindakan OpenAI dalam meluncurkan ChatGPT ke web publik akhir tahun lalu tanpa perlindungan atau perangkat lunak yang tepat.

Sebagai perbandingan, Antrhopic menekankan pekerjaannya membangun sistem AI yang andal, dapat ditafsirkan, dan dapat dikendalikan. Namun, apakah investasi Google bakal memengaruhi pergeseran prioritas itu?. ***