Fatalitas Rendah, Lonjakan Kasus Subvarian Omicron Diprediksi Capai Puncak Bulan Juli

Ilustrasi Subvarian Omicron. (Ist)

Jakarta, Dekannews - Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 saat ini disinyalir akibat adanya varian baru Omicron BA.4 dan BA.5.  

Namun Kementerian Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kendati ada lonjakan kasus COVID-19, tingkat fatalitas atau kematian akibat BA.4 dan BA.5 jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta dan Omicron.  

"Nah tetapi yang kita perlu lihat adalah bahwa fatality ratenya atau kematiannya itu jauh lebih rendah mungkin 1/12 atau 1/10 dari Delta dan Omicron," ucapnya dalam keterangannya, Kamis (17/6).  

Dia memprediksi lonjakan kasus akibat BA.4 dan BA.5 hanya sepertiga dari puncak varian Delta dan Omicron. Saat itu, kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 60 ribu per hari.  

"Kemungkinan akan terjadi peningkatan kasus Covid-19 selama beberapa pekan. Puncaknya yaitu pada Bulan Juli akan berangsur-angsur menurun," terangnya.   

Sehingga, dia memperkirakan kenaikan kasus paling tinggi akibat varian baru ini berada di angka 20 ribu per hari. Setetah itu Budi meyakini kasus di Indonesia akan kembali menurun. (Zat)