Diisukan Dibayar US$ 2000, Pria Ethiopia Geruduk Kedubes Daftar Jadi Tentara Bayaran Rusia
Jakarta, Dekannews - Para lelaki tua dan muda warga negara Ethiopia ramai-ramai mendatangi kantor kedutaan untuk mendaftar menjadi tentara bayaran Rusia.
Mereka berbekal informasi yang di dapat di media sosial. Dari isu yang beredar, setiap tentara bayaran akan menerima upah US$ 2.000 untuk bergabung dengan Rusia. Jumlah tersebut menggoda para pria untuk bergabung.
"Saya bersedia mendukung pemerintah Rusia dan, sebagai imbalannya, saya akan mendapat manfaat," kata Leta Kibru kepada Reuters di luar kedutaan.
Leta mengaku mendengar dari temannya tentang upah sebesar US$ 2.000. Teman-temannya itu telah mendaftar sebelum dia.
Motivasi lain, kata dia, kehidupan di Ethiopia kian berat apalagi setelah dirinya pensiun dari tentara Ethiopia pada 2018. Saat ini dia mengaku menjadi pedagang pakaian. "Yang saya butuhkan adalah tinggal di Eropa," lanjut dia.
Dilansir dari Reuters, ratusan orang mendaftar di luar kedutaan pada Selasa lalu. Para penjaga mencatat nama mereka dan meminta bukti dinas militer.
Namun hingga kini belum jelas apakah Rusia akan merekrut mereka sebagai tentara bayaran lantaran belum ada satu pun orang Etiopia yang telah dikirim ke Ukraina.
Seorang pria yang keluar dari kedutaan dan berbicara kepada para sukarelawan dalam bahasa Rusia melalui seorang penerjemah mengatakan bahwa Rusia memiliki cukup pasukan untuk saat ini. Mereka akan dihubungi bila dibutuhkan.
Kedutaan Rusia hanya menyebut iang-orang Etiopia yang mengantre di luar kantor kedutaan disebut memberikan solidaritas dan dukungan untuk Federasi Rusia. Namun Rusia menegaskan tidak merekrut orang-orang baru.
Kementerian luar negeri Ethiopia menyambut baik bahwa Rusia tidak merekrut tentara bayaran. Mereka menolak memberikan komentar.
Banyak orang di Ethiopia telah menyuarakan solidaritas untuk Rusia. Hubungan kedua negara dekat sejak era Soviet. (Zat)