Tak Lagi Nikmati Air Asin, Warga Bambu Kuning Jakut Dapat Pasokan Air Minum Perpipaan

Jakarta, Dekannews - Perumda PAM Jaya melakukan berbagai upaya untuk menambah cakupan layanan hingga mencapai 100 persen pada 2030 mendatang.
Oleh sebab itu PAM Jaya fokus untuk mengatasi wilayah-wilayah yang selama ini belum pernah mendapat akses air bersih dengan membangun sambungan baru ke permukiman.
Upaya tersebut mendapat apresiasi dari warga setempat yang sudah memperjuangkan adanya air bersih di lingkungan tersebut.
Salah satu warga RW 02 Kampung Bambu Kuning Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, Dariyah (42) mengaku bersyukur dengan tersedianya air bersih di Bambu Kuning. Pasalnya, hal tersebut merupakan jeri payah yang dilakukannya untuk mengajukan air bersih sejak 2019.
"Saya bersyukur sekali warga saya mendapatkan air bersih, rintangannya sangat banyak sekali untuk mengajukan air bersih," ujarnya.
Tak lupa, Dariyah juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin dan seluruh jajarannya atas keberhasilannya menyediakan air bersih di kawasan tersebut.
"Saya sebanyak-banyaknya mengucapkan terima kasih untuk teman-teman semua yang ada di Pejompongan terima kasih banyak," kata dia.
Hal senada juga disampaikan salah satu pengurus RW 02 bernama Bukhori (45) yang turut mengucapkan terima kasih kepada PAM Jaya karena telah menyediakan kebutuhan air bersih bagi warga. Dirinya berharap, PAM JAYA selalu hadir untuk warga Jakarta, khususnya dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas.
"Warga kami sangat senang, alhamdulillah tahun ini bisa merasakan air bersih di wilayah RW 02, khususnya Kampung Bambu Kuning dan Kampung Sungai Tiram," kata Bukhori.
"Terima kasih semoga PAM JAYA semakin maju ke depan," tutup dia.
Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan, Perseroan telah mengalirkan air untuk warga Kampung Bambung Kuning, RW 02, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Kata Arief, warga di sana sudah menunggu hingga puluhan tahun untuk mendapatkan pasokan air perpipaan dari pemerintah.
"Warga setempat telah menunggu selama 40 tahun dan akhirnya telah dapat menikmati air minum perpipaan dari PAM Jaya," ujar Arief, Senin (24/2/2025).
Menurutnya, dulunya warga Kampung Bambu Kuning hanya mengandalkan air tanah yang asin dengan biaya mencapai Rp400.000-Rp 600.000 per bulan. Kini, dengan adanya jaringan air perpipaan PAM Jaya, warga hanya perlu membayar sekitar Rp60.000-Rp 100.00 per bulan, sehingga lebih hemat dalam memperoleh air yang berkualitas.
"Air minum perpipaan yang tersuplai bagi 513 Sambungan Rumah di RW 02 Kampung Bambu Kuning, bersumber dari SPAM Jatiluhur 1 yang disalurkan melalui Distribution Center Cilincing 2 berkapasitas 20 juta liter," jelasnya.
Arief mengatakan, warga RW 02 Kampung Bambu Kuning menyambut penuh syukur masuknya air minum perpipaan ke wilayah mereka. Bahkan Arief juga menghadiri acara syukuran warga beberapa waktu lalu.
Dia bercerita, dalam pertemuan yang hangat itu warga menyampaikan terima kasih dan rasa haru. Warga juga berharap PAM Jaya semakin jaya dan konsisten dalam melayani warga DK Jakarta.
"PAM Jaya akan terus memastikan pasokan air minum perpipaan yang berkualitas dan berkelanjutan," tuturnya.
Arief menegaskan, peningkatan layanan ini juga untuk menunaikan amanat Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022. Regulasi itu mengatur tentang Penugasan Kepada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya Untuk Melakukan Percepatan Peningkatan Cakupan Layanan Air Minum Di Provinsi DKI Jakarta.
"Jadi kami, PAM Jaya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan layanan dan menuju 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan di Jakarta pada 2030," pungkas Arief. (Zat)