Protes Harga Karet, Emak-emak Lakukan Kritik Satir Terhadap Jokowi

Foto Jokowi dan foto satir emak-emak yang meniru gaya Jokowi. (Foto: Twitter)

Jakarta, Dekannews- Sekelompok emak-emak dari Kabupaten Palalawan, Riau, mendadak beken di media sosial karena melakukan kritik satir terhadap Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Kritik dilakukan dengan meniru salah satu pose Jokowi saat bersilaturahmi dengan petani karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatra Selatan, pada 9 Maret 2019.

Ada beberapa foto yang kala itu beredar di dunia maya. Salah satunya pose dimana Jokowi mencondongkan tubuhnya untuk melihat ke wadah penampungan penyadapan karet. Pose ini lah yang ditiru para emak-emak yang semuanya berhijab itu.

Ada lebih dari enam emak-emak yang terlibat dalam pembuatan foto satir itu. Setiap seorang dari mereka berdiri di depan sebatang pohon karet, dan mencondongkan tubuh ke wadah penyadapan.

"Foto ini kritik satir yang dapat dinikmati dengan senyum ketir. Bagi yang disindir, dia akan mikir, bagaimana mereka tersingkir. Sementara bagi rakyat, kapan penderitaan ini berakhir?" kata mantan Kasum TNI yang juga mantan Wagub Timor Timur, Letjen (Purn) TNU Johanes Suryo Prabowo seperti dikutip Harian Umum dari akun Twitter-nya, @marierteman, Selasa (26/3/2019).

Menurut goriau.com, kritik ini dilakukan para emak-emak tersebut karena kesal harga karet tak kunjung membaik.

"Merasa harga karet tak kunjung membaik, emak-emak itu melakukan aksi yang berbeda. Mereka tidak mau turun ke jalan untuk melakukan aksi demo dan sejenisnya, tapi melakukan aksi foto bersama dengan background pohon karet, meniru gaya Presiden Joko Widodo yang beberapa waktu lalu juga melakukan foto di kebun karet," kata media itu.

Data yang dihimpun menyebutkan, harga karet acuan kontrak di bursa Tokyo Commodity Exchange (TOCOM) pada perdagangan Selasa (26/3/2019) ini menguat setelah 3 hari perdagangan ditutup dengan koreksi.

Hingga pukul 10:30 WIB, harga karet kontrak September naik 0,49% ke posisi JPY 184,8/kg (1 yen= Rp128,81) setelah amblas 3,11% pada perdagangan Senin kemarin (25/3/2019).

Selama sepekan, harga karet terpangkas 4,89% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun nilainya masih tercatat lebih tinggi 8,58%. Akan tetapi jika dilihat dari awal tahun 2018, harga karet telah jatuh hingga 10,60%.

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, harga karet dan beras saat ini jauh lebih buruk dibandingkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya baru kembali dari Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Di sana saya berdialog dengan berbagai elemen masyarakat. Mereka mengeluhkan harga karet yang hancur," katanya saat kampanye terbuka di Gor Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (24/3/2019).

Dia menyebut harga karet pada zaman SBY menembus level Rp15 ribu/kg, namun sekarang harga komoditi itu jauh di bawah Rp15 ribu/kg. (Man)