Pengamat: Diduga Ada Permainan Anggaran, Jika DPRD DKI Tidak Berani Interpelasi Anies Terkait Formula E

Pengamat perkotaan Sugiyanto (tfk)

Jakarta,Dekannews-Pengamat kebijakan publik Sugiyanto atau yang biasa disapa SGY menduga ada permainan anggaran terkait kebijakan Formula E yang melibatkan anggota DPRD DKI Jakarta, jika DPRD tidak berani menginterpelasi Gubernur Anies Baswedan.

Pria berkaca mata ini mengatakan usulan penggunaan hak interpelasi kepada Gubernur Anies patut didukung oleh sebanyak-banyaknya anggota DPRD DKI Jakarta. Sebab, menurut dia, dengan interpelasi akan muncul keterangan atau penjelasan yang lengkap dan jelas dari Anies terkait kebijakannya itu.

"Sehingga nanti akan bisa terbukti kebijakan Anies benar atau salah," ujar Sugiyanto Rabu (18/8).

Lebih lanjut SGY mengatakan, bahwa gagasan beberapa anggota dewan mengajukan interpelasi patut dihargai sebagai upaya menjalankan fungsi salah satu fungsi DPRD, yaitu fungsi pegawasan. Terkait Formula E, ujar dia, pengawasan yang penting dilakukan DPRD DKI adalah terkait penggunaan APBD.

Jika tetap ngotot dilaksanakan pada di bulan Juni 2022, berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, ajang balap mobil listrik itu akan memakan APBD DKI hingga Rp 5 triliun selama lima musim sesuai kontrak.

Perhitungan beban fiskal ini berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 dan proposal Penyertaan Modal Daerah (PMD) PT Jakarta Propertindo atau Jakpro tahun 2020. 

"Jadi apabila hak interpelasi tidak jalan alias mandek, maka patut diduga ada pihak-pihak tertentu yang berkepentingan dengan APBD DKI," imbuhnya.(tfk)