Pasang Baru Air PAM JAYA Lambat?
MASALAH ini menimbulkan keheranan. Bagaimana mungkin PAM JAYA, yang mencatat keuntungan Rp 1,24 Triliun pada tahun 2023, masih lambat dalam memberikan pelayanan pemasangan baru kepada masyarakat
Oleh : Sugiyanto (SGY)
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (HASRAT)
Pada pukul 14:52 WIB, teman saya mengirim pesan melalui WA Messenger mengenai PAM JAYA. Pesannya berbunyi: "Tanda Terima Survei Pemasangan Baru PAM JAYA rumah Permata Buana Pulau Matahari." Ia melampirkan foto Tanda Terima Pendaftaran Sambungan Baru dari PAM JAYA.
Dalam foto tersebut tertera informasi diataranya, pendaftaran atas nama Emelia dengan nomor pendaftaran 6551630422, dan order ID 105175067317, tanggal daftar 04/10/2024(AB Perdana), serta alamatnya di Perumahan Permata Buana, Jl Pulau Matahari Blok A4 No. 10 RT 017 RW 09, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan.
Saya membalas teman saya, menanyakan, “Kenapa, Om Tatang?” Dia menjawab, “PAM surveynya sudah hampir satu bulan belum datang juga, alasannya sibuk.”
Kemudian, saya meminta rincian lebih lanjut dan teman saya memberikan data yang lainnya. Pendaftaran atas nama PT. MEGA PERKAKAS ABADI, nomor pendaftaran (Person ID): 4708645312 dan order ID: 391594755013, dan tanggal daftarnya 07/10/2024 (AB Perdana), serta alamat di JALAN PURI KEMBANGAN, NOMOR 1681 RT: 005, RW: 003, KOTA: JAKARTA
Jadi ada 2 (dua) pendaftaran baru. Saya kemudian bertanya, “Boleh ya namanya yang daftar disebut dalam tulisan?” Dijawab oleh teman saya, “Boleh.”
Masalah ini menimbulkan keheranan. Bagaimana mungkin PAM JAYA, yang mencatat keuntungan Rp 1,24 Triliun pada tahun 2023, masih lambat dalam memberikan pelayanan pemasangan baru kepada masyarakat?
Selain itu, baru-baru ini muncul keluhan mengenai lonjakan biaya air yang tiba-tiba mahal!
Untuk mengatasi masalah tersebut, saya mengusulkan agar PAM JAYA mengganti semua meteran air. Mungkin saja meteran yang digunakan sudah tua dan belum pernah diganti. Dengan penggantian ini, PAM JAYA dapat memastikan keakuratan pencatatan penggunaan air bagi pelanggan, sehingga perlindungan konsumen dalam hal pembayaran berdasarkan pemakaian menjadi lebih transparan.
Masih ada masalah lain terkait air PAM JAYA di masyarakat, seperti belum semua warga Jakarta mendapatkan pelayanan air bersih. Banyak juga keluhan mengenai air yang keluar tidak normal atau sering mati di malam hari.
Pertanyaannya, untuk keuntungan sebesar Rp 1,24 Triliun itu untuk apa? Mengapa masih ada masalah dan keluhan di masyarakat terkait pelayanan PAM JAYA?
Direksi BUMD PAM seharusnya mencari solusi atas keluhan warga Jakarta terkait masalah air ini. Selain itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta dan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, perlu menyikapi persoalan ini dengan membuat kebijakan yang dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Jakarta.