Macet Parah di Sekitar Depan Kawasan Wisata Ancol
KESANNYA seperti pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak melakukan perencanaan, pengelolaan dan rekayasa lalu lintas di Jalan RE Martadinata
Oleh : Sugiyanto (SGY)
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (HASRAT)
Minggu lalu saya membuat status di sejumlah akun pribadi media sosial sebagai berikut:
“Yth, Dinas Perhubungan DKI Jakarta: Mohon lakukan perencanaan, pengelolaan, dan rekayasa lalu lintas di Jalan RE Martadinata, di sekitar depan kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol. Kemacetan parah akibat pembangunan tiang tol. Seharusnya ada rekayasa lalu lintas. SGY–Emik.”
Sesungguhnya kemacetan di daerah itu telah berlangsung lama sejak dimulainya pembangunan tiang tol di sepanjang Jalan RE Martadinata dari arah Tanjung Priok ke arah Ancol. Pada hari Rabu 12 November 2025 saya melakukan pengambilan gambar untuk mendokumentasikan kondisi tersebut.
Sebelumnya kemacetan lebih parah ketika pembangunan tiang tol mulai dari sekitar daerah Volker/Tanjung Priok hingga depan Jakarta International Stadium (JIS). Saat ini tiang tol hampir selesai dan mulai dilanjutkan dengan pemasangan badan jalan tol.
Namun kemacetan bergeser setelah arah JIS, tepatnya sebelum turunan jalan tol menuju Ancol – depan halte atau stasiun kereta Ancol, arah masuk belok kanan ke Taman Wisata Ancol – terjadi kemacetan parah hingga menuju kawasan WTC Mangga Dua.
Pertanyaannya adalah: mengapa di depan kawasan wisata Ancol terjadi kemacetan parah dan telah berlangsung lama, tetapi tampaknya penanganannya minim?
Kesannya seperti pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak melakukan perencanaan, pengelolaan dan rekayasa lalu lintas di Jalan RE Martadinata, tepatnya di depan kawasan wisata Ancol.
Padahal dengan menggunakan anggaran APBD yang besar untuk Dishub, seharusnya aspek rekayasa lalu lintas sudah menjadi prioritas. Apalagi kemacetan terjadi pada ikon wisata milik Pemprov DKI melalui BUMD, yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Lalu, siapa yang sebenarnya harus disalahkan? Siapa pula yang bertanggung jawab atas kemacetan yang selama ini terjadi di kawasan tersebut?
Yang pasti masyarakat Jakarta yang melintasi jalur kemacetan tersebut selama ini telah mengalami banyak kerugian — waktu terbuang, konsumsi bahan bakar lebih tinggi, keausan kendaraan, dan stres perjalanan.
Sudah saatnya semua pihak terkait bergerak cepat mengatasi masalah kemacetan di Jakarta, terutama Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang telah menggunakan APBD triliunan rupiah dari uang rakyat.
