Liver Tetap Sehat dengan Menghindari 8 Hal Ini

Ilustrasi hati atau liver. (Foto: dtc)

Jakarta, Dekannews- Liver atau hati merupakan organ terbesar di tubuh dan memiliki tanggung jawab yang sama besarnya pula, yakni menyaring darah, memproses nutrisi, membantu melawan infeksi, memproduksi protein yang dibutuhkan untuk pengentalan darah dan masih banyak lagi.

Meski demikian, seluruh fungsi hati tersebut sangat rentan akan serangan beberapa hal yang bisa menyebabkannya rusak, muncul luka parut (sirosis) bahkan hingga gagal fungsi ataupun kanker.

Jika kamu tetap ingin menjaga hatimu tetap sehat, hindari 8 hal berikut ini:

1. Obesitas
Obesitas kini dianggap sebagai salah satu kondisi kesehatan yang menjadi penyebab dari banyak penyakit kronis, termasuk perlemakan hati. Saat sel-sel di dalam hati memiliki terlalu banyak lemak, sirosis dan gagal hati bisa terjadi. Orang-orang yang berusia di antara 40 hingga 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi terserang perlemakan hati, akan tetapi remaja juga bisa berisiko.

2. Soda
Soda mengandung banyak gula yang jadi pelaku utama naiknya berat badan, karena itu tak mengejutkan apabila soda juga terkait dengan kerusakan hati. Sebuah studi menyebutkan orang yang meminum satu atau lebih minuman dengan pemanis dalam sehati memiliki marker lebih tinggi akan penyakit perlemakan hati ketimbang mereka yang tidak. Diet soda atau soda bebas gula bukanlah salah satu solusi untuk menghindarinya.

3. Obat-obatan
Dikutip dari health.com, ada beberapa obat-obatan tertentu seperti obat-obatan yang mengandung asetaminofen dengan dosis yang tinggi bisa menyebabkan gagal hati dan bahkan kematian. Kemudian steroid anabolik (obat hormon pria yang digunakan beberapa atlet untuk tingkatkan performa), heroin, kokain juga bisa berisiko tinggi merusak hati.

4. Hepatitis
Hepatitis B dan C yang kronis bertanggung jawab atas kebanyakan kasus dari kanker hati di seluruh dunia. Hepatitis C disebarkan melalui darah yang terinfeksi seperti melalui berbagi jarum, seks tidak aman, transfusi darah (sangat jarang), dan tato menggunakan jarum yang kotor. Hepatitis C kerap disebut sebagai silent killer karena banyak pengidapnya tak mengetahui bahwa mereka sakit, sementara hepatitis B masih mudah diatasi karena telah tersedia vaksinnya sejak kecil.

5. Penyakit genetik
Genetik juga memiliki peran atas kesehatan hati dan beberapa kondisi yang diriwayatkan bisa mengarah ke penyakit hari. Misalnya seperti hemokromatosis yang menyebabkan zat besi menumpuk di tubuh, yang bisa mengakibatkan sirosis dan kemudian gagal hati. Untungnya, hemakromatosis merupakan penyakit yang dapat ditangani.

6. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun tertentu juga bisa berdampak pada fungsi hati. Saat sistem imun tubuh tak sengaja menyerang hati, kondisi tersebut dikatakan hepatitis autoimun. Tak ada yang tahu apa penyebab pastinya, namun kemungkinan faktor genetik berperan dis ini. Penyakit ini biasanya menyerang wanita dan sangat umum pada pengidap penyakit autoimun lainnya. Primary biliary cirrhosis (PBC) merupakan penyakit autoimun lainnya yang kerap menyerang wanita.

7. Merokok
Satu lagi alasan untuk berhenti merokok: bisa meningkatkan risiko baik kanker hati dan sirosis hati. zat kimia racun dalam asap rokok dapat menyebabkan inflamasi dan pada akhirnya sirosis. Merokok juga meningkatkan produksi sitokin, zat kimia yang memperparah inflamasi dan kerusakan pada sel-sel hati. Pengidap hepatitis B dan C yang merokok memiliki risiko tinggi akan terkena kanker hati.

8. Alkohol
Walau faktor lainnya juga memiliki peran, alkohol menjadi pelaku utama dari sirosis dan penyakit hati lainnya. Diperkirakan 10 hingga 15 persen peminum alkohol berat memiliki luka parut di hati. Jika tetap meminum alkohol, sebaiknya minum dengan jumlah yang tidak berlebihan, atau tidak minum sama sekali. Para ahli menyarankan wanita mengonsumsi tidak lebih dari satu minuman beralkohol per harinya dan pria tidak lebih dari dua minuman, dan juga perhatikan porsinya. (sumber: dtc)