Lima Tumpukan Buku Bacaan di Atas Kanan Meja : Paling Atas Soal Rahasia Kemenangan Pram-Doel

Foto–Ist: Lima Tumpukan Buku di Atas Sisi Kanan Meja di Rumah

TUMPUKAN buku yang saya letakkan di sisi kanan meja di rumah menjadi pengingat harian bahwa wawasan, keimanan, dan ketajaman analisis adalah bekal utama dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Oleh : Sugiyanto (SGY)
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (HASRAT)

Dalam sebuah acara diskusi publik beberapa waktu lalu, seorang teman bernama Achmad Facrudin turut hadir. Usai acara, Fachrudin membagikan buku karyanya yang berjudul Rahasia di Balik Kemenangan Pram–Doel di Pilgub DKI 2024. Buku ini menjadi bahan perbincangan hangat karena membedah secara analitis kemenangan pasangan Pram–Doel yang belakangan menjadi peristiwa penting dalam panggung politik Jakarta.

Achmad Facrudin, yang akrab disapa “Abah”, menulis buku tersebut dalam tujuh bagian utama. Bagian pertama mengupas tentang cengkeraman politik kartel di Indonesia, sementara bagian kedua menjelaskan dampak langsung dari praktik politik kartel terhadap demokrasi dan kesejahteraan publik. Selanjutnya, bagian ketiga menyelami dinamika politik kartel yang terjadi sepanjang Pilgub DKI 2024, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai panggung uji coba kekuatan oligarki dalam politik lokal.

Bagian keempat membahas isu-isu krusial yang mencuat sepanjang masa kampanye Pilgub, termasuk polarisasi pemilih, dominasi media, serta pertarungan narasi di ruang digital. Pada bagian kelima, penulis menyoroti dinamika internal pasangan calon, konsolidasi relawan, serta manuver elite partai. Bagian keenam, yang menjadi inti dari buku ini, menjelaskan secara rinci poin-poin penting yang menjadi kunci kemenangan Pram–Doel—mulai dari strategi kampanye berbasis data, pendekatan akar rumput, hingga manajemen isu yang efektif. Terakhir, bagian ketujuh menyoroti fase pasca-kemenangan, serta tantangan-tantangan yang akan dihadapi pasangan tersebut dalam memimpin Jakarta.

Setelah saya membaca secara cepat buku karya Abah itu, saya meletakkannya di atas tumpukan buku lainnya yang biasa saya baca ulang di waktu senggang. Tumpukan buku di sisi kanan meja itu memang saya susun berdasarkan minat dan relevansi tema. Di bawah buku karya Facrudin, ada buku berjudul Panduan Shalat Lengkap dan Shalat Sunah serta Shalat Khusus Menurut Alquran dan As-Sunnah, karya Dr. Sa’id bin Wahaf al-Qahthani. Buku ini mengurai secara detail tata cara, bacaan, dan keutamaan shalat wajib maupun sunnah, serta menyajikan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis secara sistematis. Buku ini menjadi penting bagi saya dalam menjaga kekhusyukan ibadah sehari-hari.

Di bawahnya lagi, terdapat buku Sirah Nabawiyah dengan judul asli Ar-Rahiqul Makhtum, karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury dari Al-Jami’ah As-Salafiyah di India. Buku ini merupakan karya monumental dalam sejarah hidup Nabi Muhammad SAW yang ditulis dengan pendekatan ilmiah dan historis. Ia juga pernah meraih penghargaan internasional sebagai karya sirah terbaik yang diselenggarakan oleh Rabithah Al-Alam Al-Islami yang berkedudukan di Mekah. Membaca buku ini selalu membawa saya pada perenungan mendalam mengenai akhlak, strategi dakwah, dan nilai-nilai perjuangan Rasulullah SAW.

Tumpukan terakhir adalah buku Kisah Para Nabi, karya Ismail bin Umar bin Katsir, atau lebih dikenal sebagai Ibnu Katsir, seorang ulama besar pengikut mazhab Syafi’i. Buku ini menyajikan kisah lengkap perjalanan para nabi sejak Nabi Adam hingga Nabi Isa AS, berdasarkan sumber-sumber otentik dari Al-Qur’an dan Hadis. Ibnu Katsir dikenal dengan kekuatan hafalan dan kedalaman ilmunya, menjadikan karyanya sebagai rujukan penting dalam literatur Islam klasik.

Kelima buku tersebut, meskipun berasal dari disiplin yang berbeda, memberikan nuansa dan kedalaman tersendiri dalam memahami kehidupan. Sebagai warga negara, saya merasa perlu terlibat dalam dinamika politik, sementara secara pribadi, penting bagi saya untuk terus mendekatkan diri pada nilai-nilai spiritual. Tumpukan buku yang saya letakkan di sisi kanan meja di rumah menjadi pengingat harian bahwa wawasan, keimanan, dan ketajaman analisis adalah bekal utama dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.