Jakarta Masih Darurat Sampah, PSI : Jangan Hanya Gelar Acara Seremonial

Ilustrasi Sampah. (Ist)

 Jakarta, Dekannews - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, August Hamonangan mengingatkan Pemprov DKI agar tidak hanya mengedepankan acara seremonial ketimbang kinerja konkret untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Jakarta.   

Pernyataan tersebut terkait kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah DKI yaitu  Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS) dalam rangka menyambut Jakarta Hajatan 2022.  

"sekali lagi yang paling penting adalah gerakan dan solusi berkelanjutan, jangan hanya acara seremonial ramai-ramai saja lalu menghilang. Jakarta saat ini masih darurat sampah," kata August dalam keterangannya, Sabtu (11/6).  

Menurut August Pemprov DKI harus menyadari bahwa masih banyak pekerjaan rumah terkait pengelolaan sampah di Jakarta. Konsep pengelolaan sampah mulai dari masyarakat adalah konsep yang dapat menjadi solusi jangka panjang, namun kenyataannya konsep ini belum optimal pelaksanaannya. 

"Di lapangan, masih banyak RW yang belum menjalankan fungsi Bidang Pengelolaan Sampah (BPS). Ada RW yang sudah memiliki BPS tapi tidak aktif. Kalau implementasinya tidak didorong disiplin, masalah sampah kita gak akan beres," tambah August. 

August menyarankan, Pemprov DKI aktif melakukan pendampingan terhadap unit-unit RW untuk melakukan fungsi BPS dan mendorong lagi aktivasi Bank Sampah dan BSF Maggot untuk mereduksi sampah terutama sampah rumah tangga. 

"Menurut data BPS tahun 2020, sekitar 7.800 ton sampah per hari yang diangkut ke Bantargebang, 37 persen nya sampah rumah tangga. Jakarta punya kemampuan fiskal untuk melakukan aktivasi pengelolaan sampah warga, sekarang yang paling penting adalah keseriusan dan konsistensi dari Pemprov DKI," tutup August. (Zat)