Ike Suharjo Berikan Tips agar Anak Terjaga dari Pengaruh Lingkungan Baru yang Negatif
JAKARTA MPI, Dekannews - Belakangan ini di media sosial ramai-ramai menampilkan sejumlah kelompok remaja yang berkonvoi menggunakan sepeda motor dengan mengacungkan senjata tajam. Terbaru, gerombolan anak di bawah umur diduga hendak melakukan tawuran diamankan oleh warga di Jalan Matahari, Gang Sulaiman, Kelurahan Sudimara Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Minggu, (11/12/2022).
Juru Bicara Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Ike Suharjo menyatakan untuk mencegah anak-anak melakukan tindakan tersebut adalah dengan pendidikan karakter yang kuat. Pendidikan karakter ini bisa dibentuk sejak anak lahir.
"Masa 0-6 tahun adalah masa golden age anak anak untuk bisa menyerap dan menerima informasi yang penting, 80 persen apa yang dilakukan atau disampaikan oleh orang tuanya bisa dikatakan anak anak langsung menirunya," kaya Ike kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (5/1/2023).
Ike menyebutkan, pendidikan karakter bukan hanya tugas dari sekolah saja. Namun, orang tua mempunyai peranan vital mengingat anak akan tumbuh di lingkungan keluarga terlebih dahulu sebelum disekolahkan.
Dalam lingkungan keluarga, orang tua bisa memperkenalkan terlebih dahulu tentang agama, sosial, dan budaya kepada anak-anaknya dalam rangka membentuk karakter anak. Yang tidak kalah penting, orang tua juga harus memberikan teladan kepada anak.
"Jadi pendidikan karakter sejak dini dapat dimulai dengan mengenalkan pendidikan, agama, dan norma-norma atau aturan dimana anak itu tinggal," ujarnya.
"Orang tua dapat menjadi role model bagi anaknya , misal salat lima waktu dan mengaji sering di lakukan orang tuanya, anak pasti akan menirunya. Orang tua yang rutin sedekah, anak pasti akan menirunya. Orang tua yang sering berkata kasar, anaknya pun pasti akan melakukan yang sama," sambung Ike.
Mantan presenter TV swasta ini melanjutkan, ketauladanan juga harus diikuti pembiasaan, orang tua harus mengajarkan kedisiplinan kepada anak anaknya. Selain itu, biasakan memberikan nasihat kepada anak pada saat yang tepat.
"Nasihat kepada anak dapat diberikan di sela-sela makan malam bersama," ujarnya.
Kemudian, apresiasi dan reward kepada anak juga penting dilakukan jika telah secara konsisten melakukan hal-hal yang positif. Kemudian, punishment yang non-fisik juga salah satu unsur yang perlu dilakukan.
"Hal atau kesalahan terkecil pun yang dilakukan oleh anak-anak sejak mereka kecil tidak dapat dibiarkan, karena itu akan terbawa hingga dewasa," paparnya.
Selanjutnya, Ike menyebutkan sebagai orang tua juga perlu mendukung setiap keinginan anak selama itu masih dalam hal yang positif dan sesuai norma yang berlaku. Dukungan dari orang tua akan menumbuhkan kepercayaan diri pada anak sehingga bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Terakhir, Ike menyebutkan adalah keharmonisan di dalam lingkungan keluarga. Menurutnya, dengan keharmonisan di dalam keluarga akan membuat anak terbuka dengan masalah-masalah yang mereka hadapi sehingga tidak melampiaskan ke hal-hal yang negatif.
"Niscaya anak anak akan terbuka kepada kedua orangtuanya dan tidak mencari perhatian di luar. Apa yang terjadi pada ABG diatas adalah suatu akibat dari pergaulan lingkungan sekitar dan kurangnya perhatian dari orang tua," katanya.
Jika semua hal di atas dilakukan, Ike meyakini anak akan dapat memiliki ketahanan dari kebiasaan baru yang negatif ketika memasuki lingkungan yang baru. (tfk)