Hari Ini DPR RI Lakukan Fit And Proper Test Calon Panglima TNI KSAL Laksamana Yudo Margono
Jakarta, Dekannews - Komisi I DPR RI akan menggelar fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) terhadap Calon Panglima TNI, yakni KSAL Laksamana Yudo Margono pada hari Jumat (2/12) siang. Menanggapi itu, Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengungkapkan, Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) itu ditetapkan sesuai dengan hasil keputusan musyawarah Komisi I DPR RI. Dia pun membeberkan beberapa poin pertanyaan yang akan dipaparkan, salah satunya yakni terkait netralitas dan profesionalisme Prajurit TNI, khususnya dalam menghadapi Pemilu serentak 2024. "Kepada panglima agar prajurit TNI itu (saya mengimbau) tetap dalam posisi netral, kemudian tidak berpolitik praktis terutama ketika menghadapi event seperti pemilu, pilkada, pilpres, pileg. Kedua, tentu tingkat disiplin, (juga) perlu ditingkatkan,” kata TB Hasanuddin kepada media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (2/11). Poin pertanyaan ketiga yang akan dibahas, lanjutnya, terkait penyelesaian Minimum Essential Force dan upaya menjaga profesionalisme prajurit. “Juga terakhir, terkait meningkatkan kesejahteraan prajurit,” ungkap Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini. Usai fit proper test, di hari selanjutnya Komisi I DPR RI akan melakukan verifikasi faktual dengan mengunjungi langsung ke kediaman Calon Panglima TNI. “Lalu direncanakan verifikasi faktual ke kediaman setelah rapat fit and proper test selesai,” ujar dia. Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menambahkan, tes kepatutan dan kelayakan itu akan digelar terbuka bagi publik. Rencananya tes dimulai pukul 13.00 WIB dan dilanjutkan pemaparan visi-misi calon panglima. “Direncanakan (fit and proper test) akan dilakukan terbuka. Kecuali jika nanti dalam paparan ada yang dianggap bersifat strategi dan rahasia, maka bagian tersebut dilakukan tertutup. Mendengarkan visi-misi dan pendalaman dalam rapat pukul 13.30. Penyampaian visi misi oleh calon panglima, disepakati dalam rapat internal komisi 30 menit,” jelasnya. Meutya pun mengungkapkan rangkaian fit and proper test akan dimulai dari verifikasi berkas. “Dimulai dengan verifikasi persyaratan di pagi hari,” kata Meutya. EDI