Gibran, Pemuda Milenial Yang Dianggap Culun, Katrok Berhasil Unggul Dalam Debat Cawapres Lawan Mahfud MD dan Cak Imin

Foto-Int/IST

KEPADA Prof Mahfud MD, Gibran menanyakan regulasi terkait carbon capture and storage. Prof Mahfud MD menjelaskan prosedur pembuatan regulasi, termasuk menyingung soal yang terpenting yakni, Sistim Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)

Oleh : Sugiyanto (SGY)
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (HASRAT)

Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 yang berpasangan dengan calon presiden (capres) Prabowo Subianto, berhasil menonjol dan unggul dalam debat cawapres Pilpres 2024, meskipun awalnya dianggap sebagai pemuda milenial yang culun dan katrok. Fakta ini terungkap selama Debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 putaran kedua calon wakil presiden (cawapres) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (22/12/23).

Opini negatif yang sengaja dibuat terhadap calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang menyatakan ketidakkompetennya dan ketidakpantastasannya ikut dalam pemilihan presiden 2024, kini telah sirna. Selama debat berlangsung, terutama di kalangan pengguna jejaring sosial, cawapres nomor urut 2, Gibran menjadi sorotan.

Pengamatan saya dari Jumat (22/12/2023) hingga pagi ini pukul 09.46, Sabtu (22-12-23), di lini masa X, yang sebelumnya Twitter, menunjukkan nama Gibran masih menjadi tranding topik dengan jumlah respon tertinggi  sebanyak 419 Posts.

Awalnya, publik meremehkan Gibran ketika berhadapan dengan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Prof Mahfud MD. Selain dianggap masih muda, Gibran juga dianggap culun dan katrok, bahkan kampungan, sehingga masyarakat merasa meremehkan dirinya. Namun, tak disangka, dalam debat cawapres kali ini, Gibran membuat kejutan dengan menguasai panggung acara, bahkan dia juga lihai dalam menyentil cawapres lainnya.

Dalam debat tersebut, kepada Prof Mahfud MD, Gibran menanyakan regulasi terkait carbon capture and storage. Prof Mahfud MD menjelaskan prosedur pembuatan regulasi, termasuk menyingung soal yang terpenting yakni, Sistim Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Kurang puas dengan jawaban tersebut, Gibran menegaskan sebagai Walikota Solo, ia pasti menggunakan SIPD dalam perencanaan anggaran. Ia meminta jawaban langsung dari Prof Mahfud MD dalam waktu 2 menit tanpa mengambang ke topik lain tentang regulasi carbon capture and storage.

Tak hanya Mahfud MD, Gibran Rakabuming Raka juga mengkritik cawapres nomor urut 2 Cak Imin. Saat Cak Imin menyoroti pemerintah karena menilai belum memiliki skala prioritas pembangunan. Dia mencatat pembangunan IKN menjadi contoh, mensimulasikan anggaran Rp500 triliun, dengan 1 persen bisa digunakan untuk jalan dan 3 persen untuk sekolah di seluruh Kalimantan.

Menghadapi serangan cawapres Anies Baswedan, Gibran menyindir Cak Imin sebagai sosok yang tidak konsisten. Gibran menekankan perubahan sikap Cak Imin setelah menjadi pasangan Anies, merujuk pada kehadirannya saat pemotongan tumpeng di IKN. Gibran menegaskan kepada Cak Imin bahwa IKN tidak hanya tentang membangun bangunan pemerintah, melainkan juga menjadi simbol pemerataan pembangunan di Indonesia.

Dalam kontek ini, masih banyak lagi pernyataan dari Gibran Rakabuming Raka yang menunjukkan keberhasilannya dalam debat cawapres Pilpres 2024. Kesimpulannya, Gibran berhasil memenangkan debat dengan kecerdasan dan argumentasi kuat, meskipun ada yang mungkin menganggapnya culun, katrok, atau kampungan. Namun faktanya, Gibran Rakabuming Raka, menguasai panggung debat cawapres yang diadakan oleh KPU.

Gibran berhasil mengubah pandangan publik yang awalnya meremehkan potensinya dalam forum debat resmi. Dalam kejadian yang tidak terduga, Gibran tampil luar biasa dan menguasai debat cawapres yang sebelumnya dianggap remeh. Dia berhasil menguasai tema debat yang disiapkan oleh KPU, menjelaskan isu-isu sesuai konteksnya. Penampilan debat Gibran bahkan menjadi viral dan menjadi perbincangan utama di masyarakat serta media sosial.