Gelar Pendidikan Kader Pratama, PDIP Jaktim Siap Hadapi Pemilu 2024

DPC PDIP Jakarta Timur Menggelar Pendidikan Kader Pratama. (Ist)

Jakarta, Dekannews - Menjelang Pemilu 2024, PDIP mulai ancang-ancang memanaskan mesin partai dengan menyiapkan kader.   

Hal itu dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Jakarta Timur (Jaktim) bersama Badiklat Cabang dengan  menggelar Pendidikan Kader Pratama angkatan 1.  

Kegiatan tersebut digelar pada 16-29 Mei 2022 di alam terbuka dengan pola berkemah (Camping Ground) kawasan Grand Cempaka Puncak, Bogor, Jawa Barat. 

Acara bertema Setia Menempuh Jalan Rakyat ini diikuti 10 PAC partai tingkat kecamatan dan sayap serta badan partai.  

Wiryanti Sukamdani selaku Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pariwisata mengatakan, dengan adanya program itu, Diharapkan kader siap menghadapi Pemilu 2024.  

"Program Pendidikan Kader Pratama adalah upaya untuk melanjutkan program partai yang semuanya telah dipersiapkan bagaimana para kader PDI Perjuangan siap menghadapi Pemilu 2024," kata Wiryanti saat membuka acara, Selasa (31/5). 

Menurut Wiryanti Sukamdani, PDIP memastikan tetap konsisten untuk menjadi partai yang setia bersama rakyat.  "PDI Perjuangan tidak mau menjadi parta musiman. PDI Perjuangan ingin tampil terus supaya ada di tengah hati rakyat termasuk di Jakarta Timur. Baik di Cipayung, Ciracas, Pasar Rebo, Makasar, Pulogadung, Matraman, Duren Sawit, Kramat Jati, Jatinegara, semuanya mesti berdenyut, bergelut dengan masalah-masalah rakyat,"ujarnya.  

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur, Dwi Rio Sambodo mengungkapkan kaderisasi secara berjenjang menjadi amanat Kongres PDIP dan termaktub dalam AD/ART PDI Perjuangan. 

"Pendidikan Kader Pratama DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur bertujuan untuk membentuk kader partai yang berjuang dengan dasar Ideologi, memahami dengan baik gerak organisasi dan setia pada jalan advokasi pembelaan rakyat," ujarnya.  

Anggota DPRD DKI Jakarta tersebut juga berpesan kepada calon kader agar kader tidak alergi dengan masalah yang dikeluhkan rakyat jika ingin menjadi Pancasilais, patriotik dan marhaenis. "Apa itu persoalan agraria, pendidikan, kesehatan, sosial dan sebagainya," pungkasnya. (Zat)