DPRD DKI Soroti Endapan Lumpur Di Kali Besar Barat Kota Tua

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Ong Yeni Meninjau Kali Besar Kawasan Kota Tua. (Zat)

Jakarta, Dekannews - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah bersiap menghadapi banjir karena sudah mulai memasuki musim penghujan. Sejumlah persiapan rutin biasanya selalu dilakukan tiap tahunnya ketika memasuki musim penghujan, salah satunya dengan melakukan pengerukan lumpur di sejumlah kali di Jakarta.

Namun di tengah persiapan menghadapi banjir, endapan lumpur yang cukup tebal di Kali Besar Barat Kawasan Kota Tua, menjadi perhatian Ong Yenny anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan.

Hal itu terlihat ketika Ong Yenny meninjau kondisi Kali tersebut pada Minggu (8/1). Terlebih keberadaan Kali tersebut berada tepat di depan kantor Camat Tamansari Jakarta Barat.

Ong Yenny menyesalkan kondisi tersebut mengingat Kali tersebut juga sebagai objek wisata Kawasan Kota Tua yang harus ditata keindahannya. Terlebih disitu juga terdapat jalur apung sebagai tujuan wisata.

"Seharusnya kawasan Kota tua yang merupakan salah satu objek wisata di Jakarta, sudah harus dilakukan penataan, kebersihan kawasan ini juga harus dijaga termasuk kondisi kali. Karena kiha sudah harus membicarakan bagaimana kedepannya supaya wilayah Kota Tua bisa lebih bagus, lebih baik lagi. Sehingga lebih menarik minat turis domestik dan turis mancanegara," paparnya.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu mempertanyakan kinerja aparat setempat. Apalagi, kata dia, selama ini Pemprov DKI kerap memamerkan program pengerukan kali di Jakarta dalam penanganan banjir. 

"Kalau dibilang aparat setempat tidak melihat tidak mungkin lah. Apalagi lokasinya tepat didepan kantor camat. Instansi terkait harus segera melakukan pengerukan,” tegasnya.

Seperti diketahui Pemprov DKI merevitalisasi kawasan Wisata Kota Tua untuk menarik wisatawan. Bahkan sebelumnya, revitalisasi juga dilakukan pada Kali Besar yang rencananya akan dijadikan destinasi wisata lainnya di kawasa Kota Tua. Nantinya di Kali Besar akan ada wisata air seperti layaknya pasar apung. Masyarakat dapat menikmati Kali Besar dengan turun langsung ke bawah.

Namun yang terlihat justru sebaliknya, kondisi Kali Besar sendiri saat ditinjau sedang mengalami pedangkalan. Bahkan lumpur tebal menutupi permukaan kali, dan sudah tampak muncul tumbuh – tumbuhan diatasnya. Jembatan yang dibangun untuk destinasi wisata air di lokasi tersebut pun nampak tidak terawat. (Zat)