Dinilai Tak Punya Konsep, Heru Budi Disarankan Revisi RPD Anies

Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono

Jakarta, Dekannews - Aktivis Senior Jakarta, Sugiyanto menilai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono tidak memiliki konsep pembangunan daerah.

Alasannya, Heru Budi Hartono bekerja sebagai orang nomor satu di Jakarta dengan landasan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 warisan Anies Baswedan.

"Heru tak punya konsep rencana pembangunan daerah. Konsep rencana pembagunan jangka menengah daerah (RPD) 2023-2026 DKI Jakarta dibuat oleh mantan Gubernur Anies Baswedan, yakni RPD 2023-2026," ujar Sugiyanto, Minggu (19/3/2023).

Sehingga, kata pria yang akrab disapa SGY ini, setiap program pembangunan yang dijalankan Heru Budi Hartono harus merujuk pada RPD bikinan Anies Baswedan. Hal ini, kata Sugiyanto, bisa diartikan setiap kegiatan Heru Budi Hartono merupakan program Anies Baswedan.

"Jadi sukses apapun dari program Heru merupakan sukses dari Program RPD Anies Baswedan," katanya.

Untuk itu, tegas SGY, Heru Budi Hartono harus segera merevisi Peraturan Gubernur RPD warisan Anies Baswedan tersebut. Akan lebih baik lagi, kata Sugiyanto, Heru Budi Hartono harus mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2023-2026.

"Selama Heru tak merevisi Pergub RPD Anies Baswedan atau membuat Perda RPJMD 2024-2026 maka sulit untuk mengukur prestasi Heru," ungkapnya.

Dengan demikian, jelasnya, setiap program andalan Heru Budi Hartono yang selama ini digemborkan, seperti penanganan kemacetan, pengendalian banjir dan percepatan pemulihan ekonomi bisa terukur melalui RPJMD tadi.

SGY menegaskan, boleh jadi pelaksanaan program prioritas Heru Budi Hartono dapat dinilai bertentangan dengan  Peraturan Gubernur (Pergub) Anies Baswedan Nomo 25 Tahun 2022 Tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2023-2026.

"Sesuai program dunia Sustainable Development Goal’s (SDG’s) atau tujuan pembangunan berkelanjutan, Heru harus menargetkan pembangunan di DKI Jakarta sukses tanpa rakyat miskin, tanpa kelaparan, air bersih dan sanitasi layak dan berkurangnya kesenjangan serta lainnya," pungkasnya. (edi)