Tokoh Masyarakat Sebut PPKM Membingungkan

Dali Mahdali Tokoh Masyarakat Jakarta Utara

Jakarta, Dekannews - Tokoh Masyarakat Jakarta Utara Dali Mahdali menyebutkan penggunaan kata dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) darurat malah membuat bingung masyarakat. 

"Penerapan PPKM pengen di bilang bermartabat, pakai bahasa asing biar terkesan elit. Kata essensial-non esensial malah bikin masyarakat semakin bingung mencerna maknanya.Makin tinggi pemakaian bahasanya, makin terlihat rendah hasilnya kwalitasnya," terang Dali Mahdali kepada dekannews.com, Sabtu (03/07/2021). 

Dali yang juga Sekjen Lembaga Swadaya Masyarakat Delegasi Inti Gerakan Masyarakat Peduli Aspirasi Masyarakat (LSM-DIGAMPAR) ini mengatakan, sebaiknya Pemerintah menggunakan bahasa Indonesia sehingga lebih mudah dipahami masyarakat. Menurutnya, banyaknya istilah asing tidak serta merta menjadikan pemahaman yang dapat mempercepat proses minimalisir penyebaran covid 19.

Dalam penerapan PPKM darurat ini, Dali Mahdali meminta pemerintah khususnya Pemprov DKI Jakarta memberikan dan menyiapkan kebijakan lainnya di sektor pangan. 

"Dalam satu mekanisme sistem, apapun kebijakannya pastilah selalu ada yang dirugikan karena harus dikorbankan demi menyelamatkan dan keselamatan yang lebih banyak orang. Menurut saya kebijakan PPKM ada baiknya diterapkan walaupun agak terlambat, namun pemerintah pun seyogyanya memberikan dan menyiapkan kebijakan lainnya di sektor pangan," harapnya. 

Dali menegaskan, kebijakan tanpa kontribusi pemerintah akan rawan terjadinya anarkisme dan pencabutan kepercayaan terhadap dukungan ke pemerintah. "Itu yang harus di amati lebih dalam," tandasnya. EDI