SENTRALISME PEMERINTAHAN

Aktivis Tionghua, Zeng Wei Jian-(Foto-Ist)

Sentralisme bukan dictatorship. Hanya strategi menyelamatkan bangsa & negara dari terkaman krisis multi-dimensi akibat Pandemic Covid-19. 


Oleh : Zeng Wei Jian
Aktivis Tionghua 

Menteri Agama, Pendidikan, Dalam Negeri mengeluarkan SKB 3 Menteri. Soal Larangan Atribut Seragam di Sekolah Negeri. Contoh baik "Sentralisme" yang harus diambil. 

Omnibus Law, Konsistensi UU Pemilu & Tolak Usulan Pilkada 2022, Pembredelan Ormas Terlarang, Anti Terorisme, dan Akuisisi Partai Demokrat adalah tactical gesture Sentralisasi Pemerintahan. 

Sentralisme bukan dictatorship. Hanya strategi menyelamatkan bangsa & negara dari terkaman krisis multi-dimensi akibat Pandemic Covid-19. 

Comrade Mardigu Wowiek bertanya, "Seandainya Muldoko take-over PD & Pasca Sentralisasi malahan ekonomi ambyar gimana?" 

Don't Cha Worry Sire, satu dunia ambruk. Mr Jokowi sudah menyiapkan antisipasi. Pemerintah punya Holding BUMN. Big State capitalism tool. Akuisisi Susi Air kecil sekali. 

Mr Jokowi merekrut Erik Tohir, Sandiaga Uno & M Lutfi di kabinet. Tiga figur pemain akuisisi & hedge fund canggih. Anggota New World Order. Faisal Basri, Rizal Ramli, Pigai, dan sontoloyo lain masuk kategori obsolete dan old-school. Uda ngga relevan. Makanya ngga direkrut masuk kabinet. 

Krisis ekonomi pasca 2021 membuat private business collapse. Sentralisme memungkinkan berdirinya "Lembaga Pengelolaan Investasi". Donald Trump tertarik dengan rencana Pendirian LPI yang akan berperan aktif menjaga likuiditas & mencegah hancurnya private business. 

Lewat mulut Ahok, Pemerintah menghembuskan blueprint pembubaran Kementerian BUMN dan menggantinya dengan Super Holding BUMN seperti Singapore's Temasek Holdings. 

Skema Sovereign Wealth Fund (SWF) sedang dimatangkan. Mr Jokowi masuk Era New Normal. Kerjasama dengan Sheikh Mohammed bin Zayed, Tony Blair, Adam Bohler (IDFC) & Masayoshi Son (Softbank). 

Dua nama terakhir adalah Hedge fund player global. They are the new emperors. Figur yang bermain di belakang kesuksesan Jack Ma, Uber, Google, Grab, Yahoo, Alibaba dan sebagainya. 

Sovereign Wealth Funds (SWF) menyatukan dunia. New game pasca World War II, Cold War & Era Nasionalisme negara. 

Kompetisi Amerika & China ngga berakhir pada clash militer dikarenakan kedua negara beraliansi solid di skema SWF. 

Skema SWF dimasak bersama DPR. Karena itu, DPR harus dikonsolidasikan. Satu irama, satu denyut. Jangan ada political interest & intrik. Maka Fraksi Pembangkang mestinya di-reedukasi. 

Novus ordo seclorum is on its way. The annals of New Normal. Ngga bisa distop. Yang ngga compatible akan ditelan history. Begitu pun element non-koperatif internal Partai Demokrat. Akan habis ditelan resistensi-nya sendiri. 

THE  END


Note :
Isi berita/tulisan merupakan tanggungjawab penulis dan bukan tanggungjawab redaksi