Sekolah di Jakut Mulai Uji Coba Belajar Tatap Muka

Uji Coba Belajar Tatap Muka di SDN 11 Pademangan, Jakut

Jakarta, Dekannews - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di masa pandemi COVID-19 ini. Salah satu sekolah yang menerapkan uji coba tersebut yakni SDN Pademangan Barat 11.

Ramaita, Kepala Sekolah SDN Pademangan Barat 11 mengatakan, uji coba belajar tatap muka dilaksanakan selama empat jam dalam sehari mulai Pukul 07.00 hingga 10.00 WIB. Waktu yang singkat ini mengakibatkan hanya mata pelajaran yang bersifat esensial seperti Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Bahasa baik Bahasa Indonesia maupun Inggris.

“Yang dilaksanakan dalam tatap muka adalah mata pelajaran esensial saja. Selebihnya masih diajarkan secara daring,” ujar Ramaita, Rabu (07/04/2021).

Protokol kesehatan menjadi hal utama dalam uji coba belajar tatap muka di SDN Pademangan Barat 11, Pademangan, Jakarta Utara. 

Tak hanya diawasi tenaga pengajar, protokol kesehatan ini pun diawasi pemangku kepentingan lainnya (stakeholder) guna mencegah adanya penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Lurah Pademangan Barat Sugiharjo Timbo memastikan stakeholder seperti pengurus RT/RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), hingga Puskesmas dan Satpol PP dikerahkan guna mengawasi protokol kesehatan dalam uji coba belajar tatap muka di SDN Pademangan Barat 11. 

Pengawasan ini tentunya meliputi 3M (memakai masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak) baik siswa maupun tenaga pengajar.

"Tentunya kami sangat mendukung adanya uji coba belajar tatap muka ini. Kami bersama stakeholder akan mengawasi protokol kesehatan utamanya di sekitar area luar sekolah," kata Timbo. 

Begitu pun apabila kedapatan siswa maupun tenaga pendidik yang terpapar Covid-19, dipastikannya pencarian atau tracking dilakukan hingga ke akar penyebaran. Termasuk berkolaborasi dalam penyemprotan cairan disinfektan baik sebelum maupun sesudah belajar tatap muka dilakukan setiap harinya.

"Tidak hanya siswa dan tenaga pendidiknya saja yang kami tracking, tapi tentunya keluarga di rumah karena memang Covid-19 ini bisa cepat menyebar," pungkasnya. EDI