Pertandingan Akan Berjalan Sengit, Pemuda Perindo Prediksi Indonesia Ungguli Vietnam dengan Satu Gol
JAKARTA, Dekannews - Ketua Umum DPP Pemuda Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Effendi Syahputra memprediksi laga antara Indonesia Vs Vietnam di babak semifinal leg pertama Piala AFF 2022 akan berjalan sengit. Hal itu tidak lepas dari track record keduanya yang saling mengalahkan di beberapa pertandingan terakhir.
Meski begitu, ia yakin anak asuh Shin Tae-yong (STY) mampu meredam gaya permainan anak asuh Park Hang-seo. Menurutnya, dukungan penuh dari suporter juga akan menambah semangat pemain Garuda sehingga ia yakin akan menang atas Vietnam dengan selisih satu gol.
"Lawan Vietnam pasti sengit, saya rasa ini saatnya STY dan Timnas Indonesia menang atas Vietnam, 1-0 atau 2-1 utk Indonesia," kata Effendi saat dihubungi wartawan, Kamis (5/1/2022).
Sebelumnya, Effendi Syahputra mengajak seluruh suporter Timna Indonesia untuk menjaga sportivitas ketika Garuda menjamu Timnas Vietnam di ajang Piala AFF 2022.
Ia berharap insiden perusakan terhadap bus Timna Thailand beberapa waktu yang lalu tidak terulang demi nama baik Indonesia.
"Sebagai anak bangsa penggemar sepak bola, saya mengimbau agar suporter kita berlaku suportif selama babak semifinal melawan Vietnam nanti," kata Effendi.
Ia menyebutkan, setelah Indonesia heboh dengan tragedi yang berkaitan dengan suporter di Kanjuruhan, Piala AFF ini menjadi ajang bukti nyata bahwa pendukung sepak bola tanah air telah mengevaluasi diri.
"Ada arah perubahan dalam diri suporter kita, perubahan itu harus nyata dalam bentuk ketika mendukung timnas kita tertib dan tidak anarkis," ucapnya
"Kita bisa fanatis mendukung timnas kita, tapi tidak terjebak ke anarkis apalagi menjadi “teroris” di stadion kebanggaan kita sendiri," sambungnya.
Ia melanjutkan, sebagai suporter seharusnya menjadi pemain ke-12 saat pertandingan berlangsung. Kontribusi pemain ke-12 menurutnya dengan memberikan semangat yang tak kenal lelah sehingga memberikan tekanan kepada tim lawan.
"Buatlah lawan bergetar dan teror dengan dukungan 90 menit, namun tidak dengan teror anarkis," katanya. (tfk)