Permainan Tradisional Betawi Diusulkan Masuk Dalam Kegiatan di Sekolah

Jakarta, Dekannews - Suara tawa anak-anak yang berlarian di halaman sekolah, bermain galasin, dampul, atau petak umpet, kini nyaris tak terdengar di tengah dominasi gawai di tangan siswa.
Kondisi ini mendorong Komisi E DPRD DKI Jakarta mencari cara untuk menghidupkan kembali suasana riuh khas masa kecil. Ketua Komisi E, Muhammad Thamrin, mengusulkan agar Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta memasukkan permainan tradisional Betawi ke dalam kegiatan sekolah.
“Sekolah adalah ruang strategis untuk memperkenalkan kembali permainan seperti galasin, petak umpet, batu tujuh, dan dampul,” ujar Thamrin, Senin (11/8/2025).
Menurutnya, permainan tradisional bukan sekadar hiburan. Di dalamnya terkandung pelajaran penting seperti kerja sama, sportivitas, ketangkasan, dan tanggung jawab. “Lewat permainan itu, anak belajar nilai-nilai sosial sambil bergerak aktif,” tambahnya.
Thamrin menekankan pemilihan jenis permainan yang aman, sehingga siswa dapat bermain dengan nyaman dan bebas. Ia berharap, di tengah derasnya arus digitalisasi, langkah ini dapat menjadi “obat rindu” yang menghadirkan kembali suara tawa dan derap kaki di halaman sekolah, sekaligus melestarikan warisan budaya Betawi di tengah perubahan zaman. (Zat)