Isu Reshuffle Mencuat, Menteri dari NasDem Berpeluang Dicopot
Jakarta, Dekannews - Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali mencuat menjelang Rabu 1 Februari 2023 yang bertepatan dengan Rabu Pon. Presiden Jokowi kerap menjadikan Rabu pon sebagai patokan tanggalan untuk melakukan perombakan kabinet.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, reshuffle yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi lebih banyak karena pertimbangan politik.
“Sejauh ini reshuffle lebih banyak dilakukan karena faktor politik, sehingga (Menteri) NasDem miliki peluang untuk diamputasi, meskipun mungkin tidak semuanya,” kata Dedi kepada wartawan, Senin (30/1).
Menurut Dedi, isu reshuffle menyasar ke Menteri asal NasDem lantaran partai besutan Surya Paloh tersebut telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres di 2024.
“Ada ekspresi ketidaksukaan Presiden pada NasDem,” ujarnya.
Meski demikian, Dedi menilai, NasDem mempunyai daya tawar yang kuat di kabinet hingga saat ini. Hal itulah yang membuat Jokowi tidak cukup berani mereshuffle semua menteri dari NasDem.
Dedi mengatakan, jika merujuk pada faktor kinerja, sebenarnya banyak kementerian yang sejak lama mendapat desakan publik untuk dievaluasi.
Dalam catatan IPO, menteri yang dianggap layak direshuffle yakni Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah; Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ;dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.
"Tetapi, relasi mereka dari sisi koalisi cukup baik, sehingga rasanya tidak akan tergeser,” pungkas Dedi.
Diketahui, Rabu Pon sering menjadi hari yang dipilih Jokowi untuk mengumumkan reshuffle kabinet.
Sejak menjabat, dari tujuh kali melakukan reshuffle, Jokowi memilih hari Rabu Pon, yakni pada 12 Agustus 2015, 27 Juli 2016, dan 23 Desember 2020. RED