Heru Budi Akan Siapkan Surprise Perayaan HUT RI di Jakarta

(Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono

Jakarta, Dekannews - Pemprov DKI Jakarta akan memberikan kejutan bagi warga ibu kota dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Indonesia.

Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono menerangkan, pada HUT ke-78 ada sesuatu hal yang menarik di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI). Namun Pj tak menyebutkan kegiatan tersebut karena untuk beri kejutan ke warga.

"Ini surprise, nanti mulai tanggal 15 Agustus ke atas, di minggu pertama, ada sesuatu yang dapat dilihat masyarakat pada malam hari. Ini terbuka untuk umum," kata Pj Heru.

Heru menegaskan, pihaknya siap menyukseskan dan memeriahkan HUT ke-78 RI, sebab tahun ini akan menjadi momen terakhir kalinya upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia diadakan di Jakarta.

Karena itu, kata dia, Pemprov DKI akan berkontribusi mulai dari persiapan hingga pelaksanaan rangkaian acara HUT Kemerdekaan RI yang akan digelar mulai dari tanggal 1 hingga 30 Agustus 2023.

"Kontribusi Pemprov DKI banyak untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI tahun ini. Ada kegiatan hiburan di Monas, bikin panggung, food truck di sekitaran Monas, dan memfasilitasi 38 provinsi untuk parade, dan akan ada acara di Bundaran Hotel Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, perayaan HUT ke-78 harus dipersiapkan sebaik mungkin, meski waktu pelaksanaannya terbilang masih cukup lama. Apalagi, rangkaian acara perayaan HUT Kemerdekaan cukup banyak.

Di antaranya kegiatan zikir nasional, pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), renungan malam, dan acara puncak upacara HUT Kemerdekaan pada 17 Agustus, serta ada acara atau kegiatan tambahan dalam rangkaian acara sepanjang bulan Agustus yang semakin menyemarakkan peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.

Untuk itu, Heru meminta seluruh anak buahnya dapat mengantisipasi keamanan dan ketertiban selama rangkaian acara HUT Kemerdekaan dilaksanakan, terutama kegiatan yang akan memakai jalur jalan kendaraan bermotor agar tidak mengganggu.

"Pemprov DKI harus memikirkan antisipasi kebutuhan warga yang ingin menggunakan lalu lintas sehari-hari. Harus dihitung bagaimana menutup jalur jalannya, dihitung kemacetannya sampai bundaran Hotel Indonesia, lalu rute Transjakarta harus dialihkan ke mana. Semuanya harus dipikirkan dengan baik, agar tidak merugikan masyarakat," tegas Heru. RED